Warga Jakarta Bakal Diwajibkan Beli Gas Elpiji 3 Kg Pakai QRIS?
Metropolitan
.jpg)
Wacana penggunaan pembayaran digital dengan Kode Respon Cepat Standar Indonesia (Quick Response Code Indonesian Standard/QRIS) untuk penjualan dan pembelian gas elpiji 3 kg mengemuka ke publik.
Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi angkat suara terkait hal ini. Menurutnya, wacana beli gas elpiji 3 kg pakai QRIS masih harus dikaji lebih dalam.
"Tidak bisa langsung seketika, kita perlu lakukan sosialisasi, kita perlu lakukan edukasi, kemudian sistemnya harus pas juga," ujar Teguh, Selasa (11/2/2025).
Baca Juga: Makna HUT ke-496 Jakarta Bagi Pj Gubernur DKI
Teguh menambahkan, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui hingga pada akhirnya sebuah wacana menjadi kebijakan.
Sementara itu, Plt Asisten Perekonomian dan Keuangan (Asperkeu) Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, Pemprov Jakarta melakukan kajian secara menyeluruh dengan melibatkan akademisi.
"Kami sekarang ini melakukan kajian secara holistik dengan teman-teman akademisi. Kira-kira mana yang paling gampang untuk masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Alasan Anies Baswedan Batal Maju Pilkada Jabar: Bukan Permintaan Warga
Terkait wacana pemakaian QRIS untuk penjualan gas elpiji 3 kg, menurut dia akan membantu dari segi pengawasan di tingkat agen dan pangkalan.
"Benar enggak sih, jangan sampai hanya KTP-nya saja, padahal ternyata agennya ada di mana, pangkalannya ada di mana," ujar Eliawati.
Sedangkan terkait pembelian gas elpiji 3 kg pakai QRIS bertujuan agar distribusi gas bersubsidi tersebut tepat sasaran, yakni untuk masyarakat miskin.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, nantinya akan membuat QRIS untuk warga yang ingin beli gas elpiji 3 kg.
Hal ini bertujuan agar kuota elpiji di Jakarta dapat terjaga dan tidak bisa dibeli oleh warga luar Jakarta.
"Nanti kita atur. Begitu sudah kita atur berapa pengguna elpiji yang di Jakarta, siapa yang berhak terima, database-nya kita lengkap, nah nanti menurut dari Dinas Perdagangan mau dibikin kayak QRIS. Begitu di-tap, kayak RFID (Radio Frequency Identification), di-tap ternyata lho kok KTP-nya bukan DKI. Nah, berarti ketahuan," kata Hari.
Pemprov DKI menyatakan kuota elpiji 3 kg pada 2025 sebanyak 409.244 metrik ton (MT) atau 136.414.66 tabung.
"Di DKI Jakarta, tentu yang pertama kita penuhi kebutuhan adalah masyarakat Jakarta. Makanya saya sampaikan jangan panic buying (membeli secara berlebihan karena panik), stok kita ada kok," kata Eliawati.