Yahya Sinwar Tewas, Netanyahu: Ini Bukan Akhir Perang Gaza
Politik

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar bukanlah akhir dari perang di Jalur Gaza, Palestina. Menurutnya, tewasnya Yahya Sinwar adalah titik awal menuju berakhirnya perang.
“Ini bukan akhir perang di Gaza. Ini adalah awal dari akhir,” ujar Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (18/10).
Ia menuturkan, perang di Gaza bisa berakhir kapan saja, bahkan besok dengan syarat Hamas bersedia menyerah dan memulangkan seluruh sandera.
Baca Juga: Reuni 212, Prabowo Diminta Buka Pendaftaran Jihad ke Palestina
“Perang ini dapat berakhir besok. Dapat berakhir jika Hamas meletakkan senjata dan memulangkan para sandera,” tuturnya.
Benjamin menyampaikan bahwa Israel mengklaim akan menjamin keselamatan semua orang yang memulangkan para tawanan. Namun, ia bersumpah akan memburu dan menyeret ke pengadilan siapa saja yang mempersenjatai diri untuk melawan Israel.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz resmi mengumumkan pemimpin Hamas Yahya Sinwar teas dalam serangan di Gaza, Palestina. Israel Katz menuding Yahya Sinwar sebagai dalang dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Perang 12 Hari Iran vs Israel, Siapa yang Menang? Begini Menurut Pengamat Unpad
“Pembunuh Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada tanggal 7 Oktober 2023 telah dihabisi hari ini oleh tentara IDF,” ucapnya dalam sebuah pernyataan resmi.
Hingga kini, Hamas masih belum mengeluarkan komentar resmi terkait informasi terbunuhnya pemimpin mereka.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke beberapa wilayah di Jalur Gaza Palestina pada Kamis (17/10) waktu setempat. Serangan tersebut menargetkan pimpinan politik Hamas, Yahya Sinwar.
Pasukan pertahanan Israel (IDF) menerangkan kemungkinan Yahya Sinwar tewas dalam salah satu serangan yang dilancarkan Israel. Walau begitu, pihak Israel tidak menjelaskan lokasi pastinya di mana serangan yang diduga telah menewaskan Yahya Sinwar itu terjadi.
“Laporan awal – saat operasi IDF di Jalur Gaza, tiga teroris berhasil dieksekusi. IDF dan ISA sedang menyelidiki kemungkinan bahwa salah satu dari teroris itu adalah Yahya Sinwar. Dalam tahap ini, identitas teroris tidak bisa dikonfirmasi,” demikian bunyi pemberitahuan IDF, dikutip dari Jerusalem Post.
IDF mengatakan, salah satu serangan udara Israel menerjang sebuah bangunan di mana sejumlah teroris berada. Israel mengklaim tidak ada tanda-tanda warganya yang menjadi sandera Hamas berada di gedung dan area sekitarnya.
“Di bangunan yang menjadi tempat teroris-teroris itu, tidak ada tanda-tanda kehadiran para sandera di sekitarnya. Para pasukan Israel yang beroperasi di area itu terus melaksanakan operasi militer dengan kehati-hatian,” ucap IDF.