Yordania Tembak Jatuh Rudal-Rudal Iran yang Menuju Israel, Kenapa?
Iran dan Israel terancam perang habis-habisan setelah kedua musuh bebuyutan tersebut saling serang. Terakhir militer Iran melancarkan serangan rudal ke Tel Aviv pada Sabtu 14 Juni 2025 malam waktu setempat Iran, sebagai balasan atas setelah sebelumnya Israelmeratakan kompleks perumahan di ibu kota Iran, Tehran dan fasilitas militer.
Sementara itu, militer Yordania mengatakan pihaknya mencegat pesawat nirawak dan rudal yang melanggar wilayah udara kerajaan tersebut pada hari Jumat setelah janji Iran untuk menanggapi serangan Israel.
“Pesawat Angkatan Udara Kerajaan dan sistem pertahanan udara mencegat sejumlah rudal dan pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara Yordania pada Jumat pagi,” kata pernyataan militer seperti dikutip Al Arabiya.
Baca Juga: Heboh Donald Trump Tinggalkan G7 Lebih Awal karena Konflik Israel-Iran
Sirine di Yordania
Militer Jordania. (Instagram @armedforcesjo)Sirene serangan udara berbunyi di ibu kota Yordania setelah serangan Israel terhadap Iran. Sementara direktorat keamanan publik mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah.
“Patuhi pedoman dan tetaplah di rumah,” kata pengumuman melalui pengeras suara di Amman.
Baca Juga: Hadiri Hari Asyura, Ali Khamenei Tampil untuk Pertama Kalinya Depan Publik Setelah Perang Iran-Israel
Yordania sebelumnya mengatakan tidak akan membiarkan wilayah udaranya dilanggar dan berjanji tidak akan menjadi “medan pertempuran” dalam konflik regional apa pun.
Yordania Kerap Cegat Rudal Iran
Iran vs Israel. (Wikipedia)Pada Oktober 2024, Yordania mencegat beberapa pesawat nirawak dan rudal yang ditembakkan Iran ke Israel.
"Yordania tidak pernah dan tidak akan mengizinkan pelanggaran apa pun di wilayah udaranya, menegaskan kembali bahwa kerajaan itu tidak akan menjadi medan pertempuran untuk konflik apa pun," kata juru bicara pemerintah Mohammad Momani kepada AFP.
Sementara itu, pemerintah mengutuk serangan Israel, sementara juru bicara kementerian luar negeri Sufian Qudah memperingatkan tentang "konsekuensi dari tindakan eskalasi tersebut."
Yordania juga menyebut serangan itu sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan Piagam PBB."