7 Lagu yang Liriknya Diduga Menyindir Polisi, Bukan Cuma Band Sukatani
Band Sukatani beberapa waktu belakangan ini berhasil mencuri perhatian publik, setelah membuat video permintaan maaf di akun Instagramnya, Kamis (20/2/2025).
Permintaan maaf band Sukatani itu terkait viralnya lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar, yang liriknya bernada kritikan untuk polisi.
Dalam lagu itu, duo band Sukatani menuliskan sindiran tajam mengenai ulah oknum polisi yang kerap meminta bayaran ketika menangani kasus.
Baca Juga: Polisi : Siswa SMPN 132 Jakarta Tewas Tergelincir Diduga Hendak Merokok
Namun ternyata, band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah itu bukan musisi pertama yang menyempilkan lirik bernada kritik untuk polisi.
Sebelumnya ada sejumlah band dan musisi lawas yang ikut menuliskan lirik bernada kritik dan sindiran untuk korps Bhayangkara itu.
Apa saja lagu yang mengandung sindiran untuk polisi? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Kritik Polisi Soal Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang: Lambat Penanganan
1. Kereta Tiba Pukul Berapa – Iwan Fals
Lagu Kereta Tiba Pukul Berapa milik Iwan Fals rilis pada 1983 dalam album yang berjudul Sumbang.
Dalam lagu tersebut Iwan fals mengisahkan proses negosiasi dengan polisi lalu lintas, lantaran mengebut dan menerabas lampu merah.
Berikut adalah penggalan lirik nya:
Traffic light aku lewati
Lampu merah tak peduli, jalan terus
Di depan ada polantas
Wajahnya begitu buas, tangkap aku
Tawar menawar harga pas tancap gas
2. Polisi dan Bajingan – Iwan Fals
Masih dari Iwan Fals, pada masa pandemi Covid 19 lalu, musisi legendaris itu mengenalkan lagu barunya yang berjudul Polisi dan Bajingan.
Iwan Fals mengaku, lagu tersebut terinspirasi dari cerita sebuah film. Berikut adalah penggelan liriknya.
Zaman kekacauan
Zaman di mana tak bisa lagi dibedakan
Mana polisi mana bajingan
Semua larut lebur dalam permainan
3. Gosip Jalanan – Slank
Slank juga pernah menyentil oknum polisi melalui salah satu lagunya yang berjudul Gossip Jalanan.
Lagu tersebut rilis pada 2004. Slank menyoroti kongkalikong di berbagai sektor, baik di bidang sosial, politik maupun hukum.
Dan berikut adalah kutipan lirik lagi Gossip Jalanan:
Pernahkah lo denger mafia judi?
Katanya banyak uang suap polisi.
4. Polisi Noban – Doel Sumbang
Musisi dan penyanyi Doel Sumbang ternyata juga punya lagu yang menyindir polisi, yakni lagu berjudul Polisi Noban.
Lagu tersebut berbahasa Sunda. Dan jika diterjemahkan, artinya sebagai berikut:
Eta rewas oge ncan beak (rasa terkejut belum hilang)
Ujug ujug torojol mobil Kijang (tiba datang sebuah mobil Toyota Kijang)
Nanya sim jeng stnk bari peupeuleukeu nyarita (orang dalam mobil menanyakan SIM dan STNK sambil marah)
Ku kuring geus di jelaskan kuring teh tunduh kacida ngalenyap henteu karasa (saya sudah jelaskan bahwa saya mengantuk, tidak kerasa mobil oleng)
Tapi angger polisi teu daek percaya (tapi polisi tetap enggak percaya)
Ngadon ngomong ngomong denda menta duapuluh rebu (malah bicara denda, minta uang dua puluh ribu)
Jeung bari satengah maksa aya ku euweuh ka era (meminta sambil memaksa, enggak punya malu).
5. Pilih Sidang atau Berdamai – Morfem
Morfem adalah band punk rock dan rock alternatif. Band ini juga punya lagu yang bernada kritik untuk polisi.
Lagu tersebut berjudul Pilih Sidang atau Berdamai yang dirilis pada 2011. Berikut adalah penggalan liriknya:
Pilih sidang atau berdamai?
Maaf, Pak, di sana banyak preman
Pilih sidang atau berdamai?
Bebas dari macan, digigit buaya, hei.
6. Awas Polizei! – Tha Brandals
The Brandals juga punya lagu yang liriknya mengeritik oknum polisi, yang berjudul Awas Polizei!.
Dalam lagu itu, The Brandals seakan ingin menyatakan, oknum polisi yang seharusnya melindungi dan melayani, malah harus diwaspadai.
Berikut penggalan liriknya:
Oh, coba tolong mengerti
Melayani dan melindungi, yeah
Kami juga butuh nasi
Persetan harga diri
Tak ada yang peduli Woo…
7. A.C.A.G - Bars of Death
Bars of Death adalah grup hiphop asal Kota Bandung. Mereka juga punya lagu yang cukup kritis pada oknum polisi, berjudul A.C.A.G.
Berikut adalah kutipan liriknya:
Kredo agama komando dan lencana, pseudo bhayangkara
Moral berseragam dan tarif sesuai selera.