Internasional

9 Situs Religius Bersejarah yang Dikunjungi Paus Leo XIV di Turki dan Lebanon

28 November 2025 | 08:11 WIB
9 Situs Religius Bersejarah yang Dikunjungi Paus Leo XIV di Turki dan Lebanon
Paus Leo XIV saat kunjungan ke Turki. [ig @pontifex)

Perjalanan apostolik Paus Leo XIV ke Turki dan Lebanon memiliki makna spiritual dan historis bagi Gereja Katolik serta hubungan lintas agama. Kunjungan ini juga menjadi langkah awal diplomasi spiritual Paus dalam masa pontifikatnya yang baru.

rb-1

Dari 27 November hingga 2 Desember, Paus Leo akan singgah di sembilan situs religius penting. Setiap lokasi menyimpan nilai sejarah yang mendalam bagi umat Kristen di kawasan tersebut.

Ini adalah perjalanan pertama Paus Leo ke luar Italia sebagai pemimpin Gereja Katolik. Dikutip CNA (Catholic News Agency), berikut 9 situs religius yang dijadwalkan dalam lokasi kunjungan Paus Leo XIV:

Baca Juga: Spesifikasi KAAN, Jet Tempur Turki yang Diborong Prabowo Senilai Rp 162 Triliun

rb-3

1. Cathedral of the Holy Spirit (Istanbul, Turki)

Paus Leo XIV [Ig @pontifex]Paus Leo XIV [Ig @pontifex]Katedral ini dibangun pada 1846 dan menjadi takhta vikaris apostolik Istanbul. Tempat ini menyimpan relik Santo Petrus dan Santo Linus yang menjadikannya salah satu lokasi paling penting bagi Gereja Katolik di Turki.

Pada 1884, relik St. John Chrysostom disumbangkan ke katedral oleh Paus Leo XIV. Sejak 1967, empat paus telah berkunjung, menegaskan pentingnya katedral ini dalam dialog antaragama.

Baca Juga: Pasukan Zionis Israel Tembaki Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Selatan

2. Penggalian arkeologis Basilika kuno St. Neophytus (İznik, Turki)

Basilika yang didirikan sekitar tahun 380 ini berdiri di lokasi Konsili Nicea yang bersejarah. Konsili tersebut menghasilkan Syahadat Nicea yang menjadi dasar iman Kristen hingga kini.

Di tempat ini pula St. Neophytus yang berusia 16 tahun dibunuh karena mempertahankan imannya. Penggalian modern menemukan makam-makam para martir yang diyakini berasal dari era gereja perdana.

3. The Sultan Ahmed Mosque (Istanbul, Turki)

Masjid Sultan Ahmed dibangun antara 1609–1617 di area bekas Istana Agung Konstantinopel. Struktur megah ini menjadi simbol penting dialog antara Islam dan Kekristenan.

Dua paus sebelumnya telah mengunjungi Masjid Biru ini dalam perjalanan resmi. Kehadiran Paus Leo XIV di tempat ini diharapkan memperkuat hubungan antarumat beragama.

4. Patriarchal Church of St. George (Istanbul, Turki)

Gereja Ortodoks Timur ini berdiri sejak 1720 dan menjadi tempat penyimpanan relik berbagai santo kuno. Relik St. Euphemia dan tokoh-tokoh besar lainnya menambah nilai spiritualnya.

Sejak 2004, relik Santo Andreas Rasul ditempatkan di gereja ini sebagai penghormatan atas pewartaannya di Byzantium. Relik St. Gregorius Sang Teolog dan St. John Chrysostom turut memperkaya makna historis gereja tersebut.

5. St. Gregory Lusavorich Orthodox Armenian Church (Istanbul, Turki)

Gereja Armenia ini adalah katedral tertua Gereja Apostolik Armenia di Turki dan dibangun pada tahun 1391. Lokasi ini memiliki nilai budaya yang besar bagi komunitas Armenia yang telah tinggal di Istanbul selama berabad-abad.

Gereja ini dinamai St. Gregorius Sang Penerang, pendiri Gereja Apostolik Armenia. Paus Leo XIV akan menjadi paus pertama yang mengunjungi gereja yang sarat sejarah ini.

6. Patriarchal Church of St. George (Istanbul, Turki)

Awalnya merupakan sebuah biara pada abad ke-17, bangunan ini kemudian diubah menjadi gereja Ortodoks Yunani. Selama 425 tahun sejarahnya, gereja ini telah mengalami beberapa proses rekonstruksi.

Gereja ini menjadi takhta Patriark Bartholomew I dari Patriarkat Ekumenis Konstantinopel. Sosok ini adalah pemimpin spiritual bagi sekitar 300 juta umat Kristen Ortodoks di dunia.

7. Monastery of Saint Maroun (Annaya, Lebanon)

Paus Leo XIV.  [ig @pontifex]Paus Leo XIV. [ig @pontifex]

Biara ini didirikan pada 1828 dan menjadi pusat ziarah bagi umat yang mencari teladan St. Charbel Makhlouf. Santo yang dikenal karena hidup asketisnya ini tinggal di biara tersebut hingga wafat pada 1898.

Setelah beatifikasi St. Charbel, sebuah gereja baru dibangun pada 1974 dekat biara itu. Sejak itu, tempat ini dikunjungi oleh peziarah dari berbagai agama dan negara.

8. Shrine of Our Lady of Lebanon (Harissa, Lebanon)

Tempat ziarah ini dibangun pada 1904 untuk memperingati 50 tahun proklamasi dogma Dikandung Tanpa Noda. Keindahan situs ini menjadi daya tarik spiritual dan arsitektural.

Setiap tahun, ribuan peziarah Kristen dan Muslim berdoa di bawah patung perunggu Maria yang menjulang setinggi 8,5 meter. Kehadiran basilika baru pada 1993 semakin mengukuhkan pentingnya lokasi ini.

9. Maronite Patriarchate of Antioch (Bkerke, Lebanon)

Patriarkat ini telah menjadi kediaman resmi Patriark Maronit sejak 1830. Letaknya di Bkerke menjadikannya pusat spiritual Gereja Maronit modern.

Bangunan patriarkat berdiri di atas biara yang dibangun pada 1703. Kehadiran patriark saat ini, Kardinal Bechara Boutros Rai, menunjukkan kontinuitas tradisi Gereja Maronit yang selalu berada dalam persekutuan dengan Takhta Apostolik.

Tag katolik paus leo turki lebanon