Turki Bakal Lawan Israel yang Tangkap Warganya dalam Rombongan Global Sumud Flotilla
 021020258.jpg)
Ratusan aktivis dari berbagai negara, termasuk lebih dari dua puluh warga negara Turki, ditangkap oleh militer Israel saat mengikuti misi Global Sumud Flotilla menuju Gaza, Palestina. Mereka ditahan setelah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan diintersepsi di perairan internasional.
Pemerintah Turki segera mengecam keras tindakan Israel tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Ankara juga menegaskan akan menempuh jalur hukum internasional untuk membela hak warga negaranya yang ditahan.
Turki Kecam Israel
Baca Juga: Rudal Iran Gempur Tel Aviv dan Haifa, Balas Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir
Rekaman video sebelum Sumud Flotilla disergam IDF 1 Oktober 2025. (YouTube Middle East Eye)
Serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel di perairan internasional terhadap Global Sumud Flotilla, yang berlayar untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza, merupakan tindakan terorisme yang secara serius melanggar hukum internasional dan membahayakan nyawa warga sipil tak bersalah.
“Serangan ini, yang menargetkan warga sipil yang bertindak secara damai tanpa menggunakan kekerasan, menunjukkan bahwa kebijakan fasis dan militeristis yang dijalankan oleh pemerintahan genosida Netanyahu—yang telah menghukum Gaza dengan kelaparan—tidak terbatas pada rakyat Palestina, melainkan meluas kepada semua pihak yang menentang penindasan Israel,” demikian pernyataan resmi yang dirilis.
Baca Juga: Spesifikasi KAAN, Jet Tempur Turki yang Diborong Prabowo Senilai Rp 162 Triliun
Insiden ini juga dinilai berpotensi mengganggu proses diplomasi yang tengah diupayakan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. Beberapa negara sahabat pun menyampaikan keprihatinan atas tindakan Israel yang dianggap memperkeruh situasi.
“Kami berharap serangan ini tidak akan melemahkan upaya yang sedang berlangsung untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza,” lanjut pernyataan tersebut.
Sejak awal, pihak penyelenggara Global Sumud Flotilla telah melakukan koordinasi dengan negara-negara yang warganya ikut serta dalam misi tersebut. Tujuannya adalah memastikan perlindungan hukum dan diplomatik apabila terjadi pelanggaran atau penahanan.
“Dalam hal ini, semua langkah yang diperlukan sedang ditempuh untuk memastikan pembebasan segera warga negara kami dan penumpang lain yang ditahan oleh pasukan Israel. Langkah hukum juga akan ditempuh untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku serangan ini,” tegas pernyataan itu.
Israel Sebut Armada Sumud Flotilla sebagai Hamas
Militer Israel mengintersep kapal Sumud Frotilla di perairan internasional Laut Mediterania. (x globalsumudf)
Israel menyebut gerakan Global Sumud Flotila sebagai "Hamas-Sumud". Israel menyebut satu-satunya tujuan armada Hamas-Sumud adalah provokasi.
"Israel, Italia, Yunani, dan Patriarkat Latin Yerusalem telah dan terus menawarkan kepada armada (Sumud Flotilla) cara untuk mengirimkan bantuan apa pun yang mungkin mereka miliki ke Gaza secara damai," demikian pernyataan Israel seperti dibagikan akun media sosial Kementerian Luar Negeri.
Israel menyebut, srmada tersebut menolak karena mereka tidak tertarik pada bantuan, melainkan pada provokasi. Angkatan Laut Israel telah menghubungi armada Hamas-Sumud dan meminta mereka untuk mengubah arah.
"Israel telah memberi tahu armada tersebut bahwa mereka sedang mendekati zona pertempuran aktif dan melanggar blokade laut yang sah. Israel menegaskan kembali tawaran untuk mengirimkan bantuan apa pun secara damai melalui jalur yang aman ke Gaza," jelas Israel.