Israel Gempur RS Al Shifa, Desak Hamas Mundur Secepatnya

Forumterkininews.id, Jakarta- Militer Israel melakukan serangan terhadap militan Hamas di Rumah Sakit Al Shifa, pada Rabu, (15/11). Israel mendesak Hamas untuk menyerah secepatnya.

Melansir Aljazeera, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Dr Munir al-Bursh mengatakan bahwa pasukan Israel telah menggerebek sisi barat kompleks  rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu.

“Ada ledakan besar dan debu masuk ke area tempat kami berada. Kami yakin ledakan terjadi di dalam rumah sakit,” kata Bursh.

Di Tepi Barat, Menteri Kesehatan Otoritas Palestina Mai Alkaila mengatakan Israel melakukan kejahatan baru terhadap kemanusiaan, staf medis dan pasien dengan mengepung Al Shifa.

(Serangan Israel di Gaza/ Arabnews)

“Kami menganggap pasukan pendudukan bertanggung jawab penuh atas nyawa staf medis, pasien, dan pengungsi di Al Shifa,” kata Alkaila dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Hamas mengatakan 650 pasien dan 5.000 hingga 7.000 warga sipil lainnya terjebak di dalam halaman rumah sakit Al Shifa. D bawah tembakan penembak jitu dan drone Israel. Di tengah kekurangan bahan bakar, air dan persediaan, 40 pasien telah meninggal dalam beberapa hari terakhir.

Tiga puluh enam bayi juga  tertinggal dari bangsal neonatal setelah tiga bayi meninggal. Tanpa bahan bakar generator untuk menyalakan inkubator, bayi-bayi tersebut juga terjaga agar tetap hangat di tempat tidur.

Baca Juga: Serangan Biadab Israel Terus Bombardir RS Indonesia di Gaza

Bahkan, warga Palestina yang terjebak di rumah sakit menggali kuburan massal pada hari Selasa untuk menguburkan pasien yang meninggal.

Nasib Al Shifa sendiri telah menjadi fokus kekhawatiran internasional karena memburuknya kondisi di sana dalam beberapa hari terakhir.

Di sisi lain, rumah sakit adalah bangunan yang dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional. Namun tuduhan bahwa Al Shifa juga digunakan untuk tujuan militer memperumit situasi karena hal itu juga akan melanggar hukum internasional, kata para pejabat PBB.

BACA JUGA:   Hari Pertama Invasi Rusia, Warga Ukraina Tidur di Stasiun

Unit-unit medis yang digunakan untuk melakukan tindakan yang membahayakan musuh, dan mengabaikan peringatan untuk berhenti melakukan tindakan tersebut, akan kehilangan perlindungan khusus berdasarkan hukum internasional.

Hamas di Al Shifa

Dalam sebuah pernyataan, Israel mengatakan bahwa Hamas memiliki pusat komando di bawah Al Shifa. Israel juga menuding Hamas menggunakan rumah sakit dan terowongan di bawahnya untuk menyembunyikan operasi militer dan para sandera.

Namun, tudingan itu segera dibantah tegas oleh Hamas. Hamas mengatakan  pengumuman AS secara efektif memberikan “lampu hijau” bagi Israel untuk menyerang rumah sakit tersebut. Hamas pun menganggap Israel dan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab penuh atas serangan di Al Shifa.

Pasukan Israel telah melancarkan pertempuran  yang sengit melawan pejuang Hamas selama 10 hari terakhir. Sebelum maju ke pusat Kota Gaza dan sekitar Al Shifa.

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Artikel Terkait