Airlangga Hartarto: Pembangunan IKN Jadi Stimulus Pemerataan Ekonomi
Forumterkininews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan menjadi stimulus pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional yang telah diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024.
"Pembangunan IKN diarahkan di luar Pulau Jawa dengan letak yang lebih seimbang. Baik secara spasial dan ekonomi, sebagai stimulus pemerataan pertumbuhan perekonomian nasional," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Badan Pusat Statistik (2021-2022) mencatat bahwa sekitar 57 persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia sebesar 57,78 persen pada triwulan I-2022.
Baca Juga: Edy Rahmayadi ke Ketua Umum PWI: Kembalikan Pers ke Hati Rakyat
Dalam periode sama, perekonomian Pulau Kalimantan berkontribusi kepada PDB sebesar 8,29 persen, Sumatera 21,96 persen, Sulawesi 6,73 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,66 persen serta Maluku dan Papua 2,58 persen.
Dalam jangka panjang, keberadaan IKN diharapkan berperan sebagai economic super hub dan economic value chain nasional.
Pengembangan economic super hub akan dikembangkan dalam enam klaster ekonomi strategis, resilien, dan inovatif. Hal ini meliputi klaster industri teknologi bersih; farmasi terintegrasi; industri pertanian berkelanjutan; ekowisata; kimia dan produk turunan kimia; dan energi rendah karbon.
Baca Juga: Jokowi: IKN Bukan Hanya untuk ASN
Di samping itu, terdapat juga dua klaster pendukung, yaitu pendidikan abad ke-21 serta smart city dan pusat industri 4.0.
"Pemindahan IKN ke Pulau Kalimantan dan menjadikannya sebagai economic super hub merupakan salah satu strategi. Yakni untuk menggeser porsi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dari barat menjadi lebih ke timur," ujarnya.
Pengembangan SDM
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, kolaborasi dan partisipasi setiap pemangku kepentingan menjadi kunci utama.
"Hadirnya berbagai elemen yang berkontribusi positif, termasuk dari kalangan perguruan tinggi diharapkan mempercepat realisasi investasi pembangunan IKN Nusantara. Dan sejalan dengan strategi pembangunan yang telah direncanakan oleh Pemerintah," jelasnya.
Selain itu, pembangunan IKN tentunya membutuhkan suplai SDM berkualitas. Khususnya dari penduduk sekitar IKN. Oleh karenanya, peningkatan anggaran pendidikan nasional menjadi salah satu jalan bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM dengan alokasi dana pendidikan pada 2022 Rp542,8 triliun.
"Center of excellence yang dibutuhkan di IKN, misalnya tentang green city, transformasi digital, dan pembangunan teknologi hydropower di Kalimantan. Dimana pada hilirnya bisa membangkitkan industri berbasis hidrogen, bisa didorong dari pusat studi Universitas Balikpapan. Saya juga ingin startup unicorn baru suatu saat bisa muncul dari inisiatif mahasiswa universitas ini," ucapnya.