Amerika Serikat akan Tuntut TikTok Terkait Data Privasi Anak
Teknologi

FTNews - Di Amerika Serikat (AS), media sosial milik ByteDance, TikTok, berada dalam guncangan besar. Saat ini, mereka berpotensi harus kembali berhadapan dengan AS di depan meja pengadilan. Rencananya, AS akan tuntut TikTok yang kabarnya telah melanggar terkait aturan data privasi anak.
Mengutip dari Bloomberg, saat ini Departemen Kehakiman (DOJ) AS di tengah-tengah mempersiapkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan tuntutan tersebut. Mereka mewakili Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS.
Rencananya, DOJ akan menuntut TikTok beserta perusahaan induknya terkait penyalahgunaan Undang-undang Perlindungan Privasi Anak Online. Di bawah tuduhan mengumpulkan data dari anak-anak yang berusia 13 tahun ke bawah. “Seperti biasa, departemen akan berpedoman pada fakta dan hukum serta tanggung jawab kami untuk melindungi rakyat Amerika,†ujar juru bicara DOJ, Terrence Clark.
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Mengapa Data Privasi Anak Itu Penting?
Ilustrasi anak-anak bermain media sosial. Foto: canva
“Ketika kita berbicara tentang privasi data anak-anak, kita tidak hanya berbicara tentang hak mereka untuk tidak dilacak. Kita berbicara tentang hak mereka untuk tumbuh dan tidak dihakimi berdasarkan data yang dikumpulkan sejak masa kanak-kanak mereka,†ungkap Dr. Veronica Barassi, ahli data privasi anak kepada SoapboxLabs.
Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
Menurutnya, orang-orang tidak sadar bahwa data yang mereka hasilkan dari sebuah platform menjadi “produk†bagi perusahaan. Di mana, mereka dapat menjual data-data para konsumennya kepada pihak ketiga.
“Profil ini dapat untuk menilai kita. Untuk menentukan apakah kita adalah kandidat yang tepat untuk suatu pekerjaan. Misalnya, apakah kita memiliki riwayat penyakit mental. Kita perlu menyadari bahwa bahkan data paling biasa sekalipun yang berkaitan dengan kehidupan keluarga juga mereka kumpulkan. Dan seiring berjalannya waktu, akan berdampak pada anak-anak kita,†ungkap Barassi.
Menurutnya juga, perusahaan-perusahaan memiliki dua cara untuk memastikan data privasi anak-anak tersebut aman. Pertama, mereka dapat menghapus seluruh data anak-anak yang terkumpul. Kedua, mereka juga dapat membuat sebuah produk yang khusus peruntukannya untuk anak-anak.