Anjloknya Elektabilitas Edy Rahmayadi, Faktor Catatan Kinerja
Politik
 (1).jpeg)
Hasil survei yang dirilis oleh beberapa lembaga belakangan menunjukkan elektabilitas Edy Rahmayadi yang menantang Bobby Nasution dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024 semakin jauh tertinggal.
Lembaga survei Indikato Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei terbaru di mana Bobby Nasution unggul jauh dari Edy Rahmayadi dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024.
Hasil survei itu menyebutkan, tingkat keterpilihan Bobby Nasution mengalahkan elektabilitas Edy Rahmayadi dalam dua simulasi. Bahkan, elektabilitas Bobby Nasution berada di atas 50 persen.
Baca Juga: Tak Salami Andika Perkasa, Ini Kata Pj Gubernur Jawa Tengah
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menerangkan, dalam simulasi top of mind, survei indikator mencatat Bobby Nasution yang juga menantu mantan Presiden Joko Widodo itu meraih elektabilitas sebesar 50,6 persen.
“Kemudian Edy Rahmayadi itu ada di peringkat kedua 24,5 persen. Selisih antara Bobby Nasution dan Pak Edy Rahmayadi itu secara signifikan secara statistik,” terangnya, dalam rilis survei secara daring, Jumat (8/11).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai keunggulan Bobby Nasution atas Edy Rahmayadi dalam kontestasi Pilgub Sumut ini terjadi karena beberapa faktor.
Baca Juga: Bobby Nasution Bakal Kembangkan Destinasi Wisata di Danau Toba Setara Bali
Misalnya, mesin partai, relawan sampai latar belakang Bobby Nasution yang merupakan menantu mantan Presiden Joko Widodo.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro berpendapat bahwa elektabilitas Edy Rahmayadi yang berada di bawah Bobby Nasution itu berkaitan dengan kinerjanya selama menjadi Gubernur Sumut periode lalu.
Agung Baskoro mengatakan, approval rating atau tingkat kepuasan kinerja oleh publik yang tidak begitu cemerlang memiliki pengaruh terhadap elektabilitasnya di Pilgub Sumut mendatang.
“Approval rating kepuasan kinerja petahana di mata publik ya saya kira tidak terlalu memuaskan. So-so lah mungkin kisaran 60-65 persen ya, jadi bukan outstanding,” tutur Agung Baskoro.
Sedangkan jika dibandingkan dengan tingkat approval rating Bobby Nasution justru menunjukkan angka yang cukup baik selama menjabat menjadi Wali Kota Medan.
Tidak hanya itu, Agung Baskoro menilai Edy Rahmayadi kerap membuat blunder. Hal ini terlihat dari pernyataan sampai sikapnya di depan awak media. Selain itu, Bobby Nasution juga terlihat lebih bersikap santun dan tenang, dibandingkan Edy Rahmayadi.
“Jadi, hal semacam itu kan penting untuk pemilih rasional,” katanya.
Agung Baskoro menuturkan, keunggulan Bobby Nasution atas Edy Rahmayadi tidak lepas dari latar belakangnya sebagai menantu mantan Presiden Joko Widodo. Dalam hal ini, Bobby Nasution jelas terlihat lebih menguntungkan.
Pasalnya, warga Sumut membutuhkan pembangunan. Kedekatan Bobby Nasution dengan pemerintah pusat dinilai akan sangat membantu pembangunan di Sumut.
“Jadi kalau menurut saya, ini ada pertemuan secara elektoral, personal dan institusional, sehingga Bobby Nasution terdongkrak elektabilitasnya,” jelasnya.