Antisipasi Ancaman Gangguan Pemilu, KPU Andalkan IKP

Forumterkininews.id, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum RI menyampaikan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dirilis oleh Bawaslu bisa menjadi pedoman. Hal ini untuk mengantisipasi potensi ancaman dan gangguan proses penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024.

Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin mengungkapkan hal tersebut, sebagaimana diberitakan Antara, Selasa (27/12).

“Sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman atau gangguan proses penyelenggaraan Pemilu 2024,” kata Anggota KPU itu.

Dia mengatakan itu ketika menjadi narasumber pada webinar Sosialisasi Indeks Kerawanan Pemilu Tahun 2024. Acara yang digelar oleh Ditjen Polpum Kementerian Dalam Negeri.

Afif mengatakan indeks kerawanan yang menjadi salah satu pengingat bagi KPU. Data IKP menunjukkan, saat ini terkait penyelenggara pemilu tidak kompeten dan berintegritas ada di urutan teratas.

Sebelumnya, lanjut dia, hal itu berada di peringkat 4 atau setelah 3 besar. Tentunya, menurut Afif data tersebut menjadi pengingat bagi KPU, terlebih saat ini KPU sedang merekrut jajaran badan adhoc.

“Kebetulan kami merekrut jajaran adhoc, ini menjadi pengingat atau early warning. Terima kasih Bawaslu, ini sama-sama jadi pedoman kami. Agar jajaran yang kami pilih adalah orang-orang kompeten dan menjaga integritas,” ucap Afif.

Kerawanan lain, lanjut Afif seperti partisipasi pemilih rendah, hak pemilih tidak terfasilitasi, permasalahan hukum, serta terganggunya tahapan akibat bencana, dan salah satu tantangan secara teknis adalah distribusi logistik di daerah rawan yang luar biasa tantangannya.

Menurut Afif indeks kerawanan lain berhubungan dengan tahapan kampanye, yakni politisasi SARA, politik uang atau materi lainnya, ujaran kebencian, hoaks, dan politik identitas juga menjadi hal yang penting untuk diantisipasi.

“Semua sadar menggunakan isu ini paling mudah, akan berbahaya politisasi SARA dibungkus percepatan ruang media sosial mensosialisasikan tanpa ada klarifikasi pihak penerima, jangankan masyarakat biasa, yang bergelar pendidikan tinggi juga langsung forward (pesan politisasi SARA) yang seakan-akan informasinya benar,” kata Afif.

BACA JUGA:   Temui Surya Paloh, Airlangga Mengaku Bahas Banyak Hal

Afif menekankan pentingnya kerja sama kelembagaan dengan sesama penyelenggara pemilu, TNI/Polri, Kemenkopolhukam, dan lembaga lainnya. KPU kata dia tidak mungkin bergerak sendiri dalam menyukseskan Pemilu.

“Ini hajatan bersama, pemilih akan memilih pemimpin yang memimpin bangsa lima tahun ke depan. Penting saling koordinasi dan lembaga ini harus support bersama, KPU dalam konteks ini ingin berkolaborasi dengan semua pihak agar pemilu berjalan lebih baik,” ujar Afif.

Artikel Terkait

Sri Mulyani: per Agustus 2024 APBN Defisit Rp153,7 Triliun

FT News – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani melaporkan...

Menko Polhukam: Presiden Sudah Perintahkan Bentuk Angkatan Siber TNI

FT News – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan...

Prabowo Subianto Dipercaya Bisa Bawa Indonesia Jadi Negara Maju

FT News - Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan penilian terhadap...

9 Polisi Diperiksa Propam Terkait Penemuan 7 Jenazah di Kali Bekasi

FT News - Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda...