Jam Kiamat atau dalam bahasa Inggrisnya Doomsday Clock belakangan ramai menjadi perbincangan hangat di tengah publik.
Untuk mengenal apa itu Jam Kiamat, FT News coba mengulik makna dan sejarahnya.
Berdasarkan laman yang dilansir dari Wikipedia, Jam Kiamat adalah jam simbolis yang mewakili kemungkinan risiko bencana global buatan manusia.
Simbol ini dikelola sejak tahun 1947 oleh Bulletin Ilmuwan Atom atau Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) di University of Chicago Amerika Serikat.
Semakin dekat mereka mengatur jam hingga tengah malam, semakin dekat mereka percaya dunia akan mengalami bencana global.
Jam Kiamat pada tahun 2020, digambarkan "100 detik menuju tengah malam"
Pada awalnya, Jam Kiamat, yang menggantung pada dinding kantor BAS di University of Chicago menggambarkan ancaman perang nuklir global.
Namun sejak tahun 2007 jam tersebut juga mencerminkan perubahan iklim dan perkembangan baru dalam ilmu pengetahuan yang dapat menimbulkan bahaya yang tidak dapat diatasi.
Selain itu juga mencerminkan peristiwa internasional yang berbahaya bagi manusia.
Jarum jam ini telah berkali-kali disesuaikan sejak diluncurkan pada tahun 1947, ketika jam pertama kali ditetapkan pada tujuh menit menuju tengah malam (23:53).
Sejarah
Asal usul Jam Kiamat dapat ditelusuri dari kelompok peneliti internasional yang disebut Chicago Atomic Scientists yang telah berpartisipasi dalam Proyek Manhattan.
Setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, mereka mulai menerbitkan nawala stensilan, dan kemudian buletin.
Sejak awal, jam tersebut telah digambarkan pada setiap sampul majalah Bulletin of the Atomic Scientists.
Penggambaran pertama adalah pada tahun 1947, ketika pendiri majalah Hyman Goldsmith meminta seniman Martyl Langsdorf (istri pembantu penelitian Proyek Manhattan dan penandatangan petisi Szilárd Alexander Langsdorf, Jr.) untuk mendesain sampul untuk edisi Juni 1947 di majalah tersebut.
Pada Januari 2007, desainer Michael Bierut, yang menjadi dewan pengurus Bulletin, mendesain ulang jam untuk memberikan nuansa lebih modern.
Pada tahun 2009, majalah ini berhenti menerbitkan edisi cetak dan merupakan publikasi pertama di Amerika Serikat yang berpindah media menjadi digital, jam tersebut kini dapat dijumpai sebagai bagian dari logo pada situs webnya.
Perubahan waktu
Pada tahun 1947, selama Perang Dingin, jam tersebut dimulai tujuh menit sampai tengah malam, dan kemudian maju atau mundur sesuai keadaan dunia dan prospek perang nuklir.
Pengaturan Jam yang ditentukan oleh Science and Security Board di Bulletin of the Atomic Scientists dan merupakan tambahan untuk esai dalam Bulletin pada urusan global.
Jam tersebut tidak diatur tepat saat peristiwa terjadi; alih-alih menanggapi setiap krisis seperti yang terjadi, Science and Security Board bertemu dua kali setiap tahun untuk membahas peristiwa-peristiwa global dengan cara musyawarah.
Ancaman perang nuklir terbesar, Krisis Misil Kuba tahun 1962, mencapai krisis, klimaks, dan resolusi sebelum jam dapat diatur untuk mencerminkan bahwa 'kiamat' mungkin akan terjadi.