Nasional

AS akan Beri Sanksi Tarif 100 Persen pada Negara-negara yang Bertransaksi Minyak dengan Rusia

24 Juli 2025 | 03:20 WIB
AS akan Beri Sanksi Tarif 100 Persen pada Negara-negara yang Bertransaksi Minyak dengan Rusia
Presiden Donald Trump/Foto: Instagram Trump

Amerika Serikat terus menekan Rusia untuk mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina. Waktu yang diberikan untuk mencapai itu 50 hari. Jika tidak tercapai juga maka Rusia harus bersiap untuk sanksi berat yang akan diberikan. Salah satunya soal tarif.

rb-1

Terkait sanksi, bukan hanya Rusia saja yang akan terkena sanksi tapi juga negara-negara yang bertransaksi minyak dengan Rusia.

Hal ini juga disampaikan Menteri Energi AS Chris Wright pada Fox News. Ia mengatakan pada Selasa, bahwa sanksi minyak Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina adalah "kemungkinan yang sangat nyata,” dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Presiden Trump Sebut Tindakan Militer Rusia di Ukraina 'Menjijikkan'

rb-3

Presiden Donald Trump mengatakan bulan ini bahwa Washington dapat mengenakan tarif 100% kepada pembeli minyak Rusia dan menjatuhkan sanksi lainnya jika Moskow tidak menyetujui perjanjian damai besar dengan Ukraina, batas waktu yang berakhir pada awal September.

"Ini merupakan tekanan yang sangat besar bagi Rusia," kata Wright dalam sebuah wawancara di acara "Laporan Khusus bersama Bret Baier" di Fox News.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina segera Berakhir? Putin akan Bertemu Trump dalam Waktu Dekat

"Itulah tekanan terbesar yang dapat Anda berikan kepada mereka," kata Wright.

AS adalah produsen minyak dan gas terbesar dunia, sebuah posisi yang menurut Wright berarti AS dapat mengambil tindakan yang sebelumnya tidak terpikirkan.

"Kami mampu melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak dapat kami lakukan," katanya.

Meskipun demikian, pemerintahan Trump belum menjatuhkan sanksi minyak besar terhadap Rusia, dan lebih memilih untuk menjatuhkannya kepada produsen OPEC Iran sejak presiden menjabat untuk kedua kalinya pada bulan Januari.

Rusia Terus Menggempur Empat Kota Ukraina di Tengah Upaya Damai

Rusia serang Ukraina/Foto: Instagram ukraine.uaRusia serang Ukraina/Foto: Instagram ukraine.ua

Sementara itu AP mengabarkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperbarui tawaran untuk bertemu Putin setelah para pejabat mengatakan serangan Rusia menewaskan seorang anak di Ukraina

Pasukan Rusia menggempur empat kota Ukraina dalam serangan malam hari yang menurut para pejabat menewaskan seorang anak.

Putin Tolak Tawaran Zelenskyy

Foto: Instagram Vladimir PutinFoto: Instagram Vladimir Putin

Putin telah menolak tawaran Zelenskyy sebelumnya untuk pertemuan tatap muka guna mengakhiri konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Zalenskyy menegaskan, delegasi tingkat rendah seperti yang diharapkan hadir dalam perundingan di Istanbul pada Rabu, tidak memiliki pengaruh politik untuk menghentikan pertempuran.

"Ukraina tidak pernah menginginkan perang ini, dan Rusia-lah yang harus mengakhiri perang yang dimulainya sendiri," kata Zelenskyy dalam sebuah unggahan Telegram.

Kremlin Dituduh Mengulur-ulur Perundingan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy/Foto: Instagram ZeleskyyPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy/Foto: Instagram Zeleskyy

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada hari Selasa bahwa "banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan sebelum mengadakan diskusi terperinci tentang kemungkinan pertemuan tingkat tinggi," yang secara efektif memupuskan harapan akan adanya pertemuan puncak dalam waktu dekat. Ia tidak menyebutkan tanggal perundingan Istanbul.

Para pejabat Ukraina dan Barat menuduh Kremlin mengulur-ulur perundingan agar pasukannya yang lebih besar dapat merebut lebih banyak wilayah Ukraina. Rusia saat ini menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina.

Peskov mengatakan bahwa "kita tidak punya alasan untuk mengharapkan terobosan ajaib, hal itu hampir tidak mungkin dalam situasi saat ini."***

Sumber: Reuters, AP, sumber lainnya

Tag Perang Rusia Vs Ukraina