Bahaya Tak Kasat Mata: Mikroplastik Menyusup ke Dalam Buah, Sayur, dan Daging

Penelitian terbaru kembali mengungkap fakta mencemaskan tentang kontaminasi mikroplastik dalam bahan pangan sehari-hari. Studi yang dipublikasikan di jurnal Environmental Research pada Februari 2024 menunjukkan bahwa sejumlah buah dan sayuran populer ternyata mengandung partikel plastik berukuran sangat kecil yang berpotensi masuk ke tubuh manusia.

Mikroplastik merupakan fragmen plastik berukuran kurang dari 5 milimeter dan sering kali tidak terlihat oleh mata. Partikel ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan maupun udara yang terhirup. Akumulasinya dalam jangka panjang dikhawatirkan berdampak negatif terhadap kesehatan.

Ditemukan dalam 90 Persen Sampel Makanan

Baca Juga: Tak Cuma Asapnya, Puntung Rokok Juga Berbahaya

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menganalisis lebih dari 12 jenis sumber protein yang umum dikonsumsi masyarakat, mulai dari daging sapi, ayam, udang, makanan laut, tahu, hingga produk nabati olahan seperti nugget dan stik ikan berbahan nabati.

Hasilnya mencengangkan sekitar 90 persen dari seluruh sampel yang diuji terkontaminasi mikroplastik.

Penemuan serupa juga dilaporkan dalam penelitian lain yang dipublikasikan di Environmental Science pada Agustus 2020. Studi tersebut menemukan antara 52.000 hingga 233.000 partikel mikroplastik berukuran di bawah 10 mikrometer pada berbagai jenis buah dan sayur.

Baca Juga: Kisah Karolina Krzyzak, Wanita 27 Tahun yang Meninggal Dunia Usai Jalani Diet Buah Ekstrem di Bali

Apel dan wortel tercatat sebagai yang paling terkontaminasi, masing-masing mengandung lebih dari 100.000 partikel mikroplastik per gram. Rinciannya antara lain:

• Apel: sekitar 195.500 partikel plastik per gram

• Pir: sekitar 189.500 partikel plastik per gram

• Wortel dan brokoli: lebih dari 100.000 partikel plastik per gram

• Selada: mengandung potongan plastik dengan ukuran terbesar di antara tanaman lain

Mikroplastik Sudah Menembus Akar Tanaman

eat microplastics (Tree)

Peneliti dari Universitas Catania, Italia, mengonfirmasi bahwa mikroplastik mampu menembus akar tanaman seperti selada dan gandum, lalu bergerak naik ke batang dan buah yang akhirnya dikonsumsi manusia.

Proses ini terjadi karena tanah dan air di sekitar tanaman sudah tercemar oleh limbah industri dan residu plastik rumah tangga.

Menurut Sion Chan, juru kampanye Greenpeace Asia Timur, fenomena ini menunjukkan betapa seriusnya masalah polusi plastik yang kini telah masuk ke rantai makanan manusia.

eat microplastics (Forbes)

“Saat kita menggigit apel, kemungkinan besar kita juga sedang menelan mikroplastik,” ujar Chan di Hong Kong.

Para peneliti menegaskan, temuan ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia. Upaya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai serta peningkatan sistem pengelolaan limbah harus segera diperkuat.

Jika tidak, partikel mikroplastik akan terus menumpuk dalam ekosistem dan pada akhirnya mengancam kesehatan manusia.