Banjir dan Longsor di Karo dan Dairi, Sejumlah Desa Terisolir

Tingginya intensitas hujan beberapa hari belakangan di wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di beberapa daerah. Termasuk di Kabupaten Karo dan Dairi.
Di Kabupaten Karo, banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Juhar. Bencana alam itu mengakibatkan beberapa desa terisolir. Desa Ketawaren, longsor dan banjir bandang menghancurkan tujuh rumah penduduk. Rumah penduduk rusak berat akibat tertimbun tanah longsor dan material banjir.
“Terdapat tiga titik longsor yang menutup jalan utama yang menghubungkan Desa Juhar Perangin angin dengan Desa Ketawaren. Banjir bandang susulan juga menghantam tujuh rumah penduduk di Desa Ketawaren, mengakibatkan kerusakan berat,” kata Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto, Minggu (13/10/2024).
Baca Juga: Penampakan Banjir Bandang Terjang Lampung: Jalinsum Lumpuh, 2 Warga Dilaporkan Hilang
Lokasi longsor pertama, berada sekitar 5 kilometer dari pusat Kecamatan Juhar. Di lokasi tersebut, material tanah dan pohon pinus menutupi badan jalan. Sementara di lokasi kedua, material batu dan kayu menutupi jalan sepanjang 30 meter.
Kemudian, di lokasi ketiga, yang letaknya berada di dekat kantor kepala Desa Ketawaren, tanah dan batu menutupi jalan sepanjang 10 meter. Kerugian materi ditaksir mencapai Rp 1 miliar.
“Sebanyak 70 kepala keluarga dengan total 104 jiwa telah diungsikan sementara ke gedung SD Negeri 1 Juhar untuk menghindari banjir susulan. Sementara itu, tim kami masih bekerja keras untuk membuka akses jalan yang tertutup longsor, "ungkapnya.
Polres Tanah Karo, lanjutnya, bekerjasama dengan TNI Kodik 0205 TK dan Dinas PU langsung turun ke lokasi dengan membawa alat berat.
Tak hanya alat berat, tim gabungan juga dilengkapi dengan gergaji mesin untuk membersihkan materia pohonl yang menutupi jalan.
Baca Juga: Brimob Polda Sumut Siaga Bantu Evakuasi Jembatan Roboh di Nias
Sembari membuka akses jalan, tim gabungan juga mengevakuasi warga ke tempat yang aman. "Saat ini, satu titik longsor sudah dikerjakan, namun baru selesai sepertiga karena cuaca yang memburuk,” papar AKBP Eko Yulianto.
Bantuan pangan juga diberikan kepada para kepala keluarga terdampak di Desa Ketawaren. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Kapolres Karo saat mengunjungi posko pengungsian di SD Negeri 1 Juhar.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami kepada masyarakat yang terdampak. Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga yang mengalami musibah,” ungkap AKBP Eko Yulianto.
Kepada warga, AKBP Eko juga mengimbau untuk tetap waspada guna mengantisipasi banjir susulan. Sementara itu, pengejaan pembukaan jalan akan dilanjutkan besok pagi.
Sementara itu, Kapolsek Juhar AKP A Nainggolan menambahkan, untuk sementara Desa Ketawaren masih terisolir dan belum ada akses jalan yang memadai.
Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memaksimalkan penyediaan alat berat guna mempercepat penanganan longsor.
Berikut Desa di Kecamatan Juhar yang terdampak Banjir:
1. Desa Ketawaran (sudah mengungsi ke Juhar, sekitar 200 orang)
2. Lau Kidupen (warga Hilang : Murniati Br Ginting (43), anaknya Junaidi Sembiring)
3. Naga (ter-isolir)
4. Buluh Pancur (ter-isolir)
5. Lau Lingga (ter-isolir)
Kabupaten Dairi
Desa suka dame (kec Tanah Pinem), 6 dusun.
1. Juma Batu
2. Pamah Sileplep
3. Juma Batu
4. Pinem
5. Rambah Telko
6. Sigedang.