Bawaslu: Hingga 25 Februari, Ada 3.931 Pengawas Pemilu Alami Musibah

Nasional

Selasa, 27 Februari 2024 | 00:00 WIB
Bawaslu: Hingga 25 Februari, Ada 3.931 Pengawas Pemilu Alami Musibah

FTNews - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI memaparkan bahwa hingga Minggu, (25/2),  terdapat 3931 pengawas pemilu yang mengalami musibah.

rb-1

Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda merinci bahwa dari total tersebut, 45 orang meninggal dunia, 179 kecelakaan, 358 rawat inap dan 3349 rawat jalan.

Ia beserta jajaran, lanjutnya, juga turut mengucapkan belasungkawa.

Baca Juga: Edy Rahmayadi ke Ketua Umum PWI: Kembalikan Pers ke Hati Rakyat

rb-3

“Seluruh jajaran Bawaslu turut mengucapkan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban. Semoga ini yang terakhir dan tidak akan terulang lagi pada masa yang mendatang,” kata Herwyn dalam penyerahan santunan jaminan sosial dan ketenagakerjaan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Selasa, (27/2).

Herwyn menambahka, Bawaslu sudah menyiapkan bantuan kepada pengawas pemilu berdasarkan Keputusan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023. Tentang Juknis Pemberian Santunan Kecelakaan Kerja Bagi Ad Hoc.

“Juknis tersebut merinci terkait kriteria, besaran, dan mekanisme pemberian santunan kecelakaan kerja bagi badan adhoc. Serta tata cara pengajuan santunan bagi pengawas yang ingin mengajukan santunan,” paparnya.

Baca Juga: Jokowi: IKN Bukan Hanya untuk ASN

Herwyn mengakui kerja dan tanggung jawab yang diemban oleh jajaran pengawas adhoc tidak mudah. Karena jumlah SDM Bawaslu yang jumlahnya kurang mencukupi. Hanya terdapat satu pengawas di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Pengawas TPS hanya satu, sehingga nyaris tidak ada kesempatan untuk istirahat yang cukup. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab pengawas menjadi kelelahan dan berimbas terhadap kondisi kesehatan fisik,” tuturnya.

Data Kemenkes

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI melaporkan total kematian petugas pemilu 2024 terus bertambah. Berdasarkan data pada Rabu (21/2) tercatat 94 orang meninggal dunia.

“Ada penambahan ya kematian menjadi 94 kasus. Rinciannya 51 anggota KPPS, 18 anggota Linmas, dan sembilan saksi. Serta delapan petugas, enam anggota Badan Pengawas Pemilu, dan dua anggota Panitia Pemungutan Suara,” ujar Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, Kamis (22/2).

Ia menyebut, penyebab kematian tertinggi yaitu penyakit jantung dengan 24 kasus. Lalu kecelakaan (9), hipertensi (9), dan gangguan pernapasan akut (7).

Selain itu, penyakit serebrovaskular (6), syok septik (5), diabetes melitus (4), kematian jantung mendadak (2), kegagalan multiorgan (2).

Yang lainnya yaitu sesak nafas, TB paru, penyakit ginjal kronis, dehidrasi, dan asma, masing-masing sebanyak satu kejadian. Sementara penyebab kematian 21 orang masih pihaknya konfirmasi.

Tag Nasional Bawaslu Pemilu Petugas pemilu

Terkini