Benarkah Keramas Setiap Hari Bikin Rambut Rusak? Ini Faktanya

Lifestyle

Rabu, 30 Juli 2025 | 06:37 WIB
Benarkah Keramas Setiap Hari Bikin Rambut Rusak? Ini Faktanya
Ilustrasi Keramas (Pexels)

Bagi sebagian orang, keramas setiap hari sudah menjadi bagian dari rutinitas harian, terutama bagi mereka yang aktif beraktivitas di luar ruangan atau sering terpapar debu dan polusi.

rb-1

Tujuannya tentu agar rambut tetap bersih, wangi, dan terlihat segar. Namun, benarkah keramas setiap hari baik untuk kesehatan rambut?

Faktanya, meski keramas menggunakan sampo dapat membersihkan kulit kepala dari kotoran, minyak berlebih, dan bahkan ketombe, kebiasaan ini tidak selalu cocok untuk semua orang.

rb-3

Keramas yang terlalu sering justru bisa berdampak negatif bagi kondisi rambut dan kulit kepala, tergantung pada berbagai faktor.

Kapan Perlu Keramas Setiap Hari?

Ilustrasi Keramas (Pexels)Ilustrasi Keramas (Pexels)

Frekuensi keramas ideal bergantung pada beberapa hal berikut:

1. Produksi Minyak di Kulit Kepala

Minyak alami (sebum) yang dihasilkan kulit kepala berfungsi melindungi dan menjaga kelembapan rambut. Namun, produksi minyak yang berlebih bisa membuat rambut tampak lepek dan terasa lengket.

Biasanya, orang berusia remaja hingga 30-an memiliki produksi minyak lebih tinggi dibandingkan anak-anak atau lansia. Jika produksi minyak berlebih, keramas tiap hari bisa jadi diperlukan.

2. Jenis Rambut

Rambut lurus cenderung lebih cepat lepek karena distribusi minyak lebih merata, sehingga perlu dicuci lebih sering. Sementara rambut ikal atau keriting cenderung lebih kering dan rapuh, sehingga sebaiknya tidak terlalu sering keramas.

3. Intensitas Berkeringat

Aktivitas yang membuat tubuh banyak berkeringat, seperti olahraga atau bekerja di luar ruangan, bisa menyebabkan rambut tampak kusam dan berbau.

Dalam kondisi seperti ini, keramas setiap hari dianjurkan agar rambut tetap segar dan bebas dari rasa gatal.

4. Penggunaan Produk Penata Rambut

Jika Anda sering memakai gel, hairspray, atau pomade, sisa residu produk tersebut dapat menumpuk dan menyumbat pori-pori kulit kepala. Keramas setelah penggunaan produk styling penting dilakukan untuk mencegah iritasi dan ketombe.

Risiko Keramas Terlalu Sering

Ilustrasi Keramas (Pexels)Ilustrasi Keramas (Pexels)

Meski terasa menyegarkan, keramas setiap hari tidak selalu menguntungkan. Sampo mengandung bahan pembersih yang dapat mengangkat minyak alami rambut.

Jika digunakan terlalu sering, ini bisa menyebabkan:

1.Rambut menjadi kering dan mudah patah

2.Kulit kepala gatal dan bersisik

3.Ketombe muncul akibat iritasi

4.Rambut rontok

5.Warna rambut cepat pudar (pada rambut yang diwarnai)

Jika Anda tidak banyak berkeringat, tidak menggunakan produk penata rambut, dan lebih sering berada di dalam ruangan, keramas setiap 2–3 hari sekali sudah cukup.

Agar Rambut Tetap Segar tanpa Keramas Setiap Hari

Ilustrasi Keramas (Pexels)Ilustrasi Keramas (Pexels)

Jika ingin mengurangi frekuensi keramas namun tetap merasa nyaman, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut:

1. Gunakan dry shampoo untuk menyerap minyak berlebih di kulit kepala

2. Bilas rambut dengan air saja atau gunakan kondisioner lalu bilas bersih untuk menyegarkan rambut

3. Cuci rambut hanya dengan air bersih tanpa sampo

Keramas setiap hari bukanlah keharusan bagi semua orang. Sesuaikan frekuensi keramas dengan kondisi rambut, tingkat aktivitas, dan gaya hidup Anda.

Jika rambut sudah terasa lepek, gatal, atau bau, itulah saatnya Anda keramas.

Namun, jika Anda mengalami efek negatif akibat terlalu sering mencuci rambut, seperti rambut kering atau rontok, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau ahli kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Tag Keramas Keramas untuk Kesehatan Rambut

Terkini