Berangkat Ke Pasar Ibu Mertua dan Menantu Dibegal Sadis di Rejang Lebong
Dua orang ibu rumah tangga, yang merupakan ibu mertua dan menantu, menjadi korban aksi pembegalan sadis saat hendak menuju pasar di kawasan Warung Pojok, Kecamatan Sindang Dataran, Kabupaten Rejang Lebong.
Sepeda motor korban berhasil dibawa kabur oleh pelaku yang beraksi dengan menutup wajah menggunakan sebo. Peristiwa nahas ini menimpa GIANTI Binti POIMAN (53) dan menantunya, SUGIARTI Binti DALIO (24).
Keduanya diketahui berprofesi sebagai petani dan beralamat di Dusun I/Pematang Bingung, Desa Warung Pojok, Sindang Dataran.
Baca Juga: Kabar Gembira! 325 PPPK Rejang Lebong Segera Bertugas, Ini Target Waktu Pelantikannya!
Kronologi Kejadian Pembegalan
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat Gianti dan Sugiarti berangkat menuju pasar dengan mengendarai sepeda motor Honda Blade warna hitam putih bernomor polisi B-6404-UNM.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kronologi Pengemudi Mobil Seret Motor, Tabrak Warga dan Petugas
Saat melintas di area Warung Pojok, motor yang mereka kendarai tiba-tiba diadang oleh pelaku begal. Tanpa basa-basi, pelaku langsung melakukan kekerasan fisik.
Korban Mendapatkan Perawatan Pada Luka Dibagian Muka
"Korban mau ke pasar, bersama anak menantu. Diadang, digebuk pakai kayu kopi," ujar Abdul, warga sekitar saat menjelaskan kronologi kejadian.
Pelaku diketahui menggunakan sebo (penutup wajah) untuk menyamarkan identitasnya saat melancarkan aksinya. Setelah melumpuhkan korban, pelaku segera membawa kabur sepeda motor Honda Blade tersebut.
Dampak dan Harapan Penanganan Kasus
Korban ditemukan dalam kondisi terluka oleh saksi bernama Abdul. Korban langsung dibawa ke fasilitas kesehatan. Korban mengalami luka di bagian muka dan tangannya karena sempat mencoba melawan saat pelaku mengancam menggunakan kayu kopi.
Polisi Tiba Di Lokasi Warga Juga Berdatangan
Kasus pembegalan ini menambah daftar panjang tindak kriminalitas di wilayah Rejang Lebong. Pihak berwajib diharapkan segera melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap pelaku guna mengembalikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya petani yang kerap bepergian di pagi hari.