Bersedekah dari Sisi Pemberi dan Penerima dalam Islam
Lifestyle

Bulan Ramadan dianggap sebagai waktu yang tepat untuk bersedekah karena dilipatgandakan pahalanya. Kamu bisa melihat di mana-mana orang bersedekah saat Ramadan.
Lalu bagaimana pandangan Islam tentang bersedekah, baik sisi pemberi atau penerima?
Ulama tanah air Prof Quraish Shihab mengatakan, perlu ditekankan bahwa bersedekah bagaikan berjabatan tangan. Kamu merasakan kehangatan tangan siapa yang kau berjabat tangan dengan dia.
Baca Juga: Apa Itu Qunut Nazilah? Doa yang Dibaca ketika Dalam Musibah
"Dia (penerima) merasakan kehangatan tangan kita. Sebenarnya kedua belah pihak harus pandai berterima kasih," kata Prof Quraish.
Orang yang memberi harus pandai bersyukur bahwa sudah ada yang mau menerima. Sehingga dengan penerimaannya itu diharapkan pemberi memperoleh ganjaran dari Tuhan.
Orang yang bersedekah bukan hanya orang baik tetapi juga harus jujur. Itu sebabnya sedekah dinamai "sedekah".
Baca Juga: Hukum Mengucapkan Selamat Natal Menurut Quraish Shihab dan Ustaz Abdul Somad
Sedekah diambil dari akar kata "sidiq" artinya benar dan jujur. "Jadi intinya dia (pemberi) baru diterima (amal baiknya), direstui Tuhan kalau itu (sedekah) keluar dari hati yang jujur, ikhlas," katanya.
Prof Quraish menjelaskan, ada ungkapan Sayyidina Ali bahwa berterima kasihlah kepada orang yang menerima pemberian kamu, karena boleh jadi suatu waktu ketika kamu akan memberinya kamu sudah tidak mampu.
"Boleh jadi juga kamu masih mampu, tapi yang bersangkutan sudah mampu juga (sehingga tidak dapat menerima)," katanya.