Biodata dan Agama Agustiani Tio, Mantan Napi Kasus Suap yang Ngaku Ditawar Rp2 Miliar Sebelum Diperiksa KPK

Pernyataan mantan narapidana kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku, Agustiani Tio membuat heboh. Dia mengaku sempat ditawari Rp2 miliar oleh orang tak dikenal sebelum diperiksa penyidik Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dalam kasus penetapan tersangka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Hal itu dikatakan mantan Komisioner Bawaslu RI tersebut saat jadi saksi dalam persidang gugatan praperadilan yang diajukan Hasto Kristiyanto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat (7/2/2025).

Dia mengaku tak mengenal orang yang mengajaknya bertemu dan menawari Rp2 miliar tersebut. Agustiani Tio mengatakan pria tersebut meminta agar dirinya memberikan keterangan yang jujur saat pemeriksaan.

Gedung KPK [instagram]

Pada akhirnya, Agustiani Tio menolak tawaran tersebut dan menegaskan telah memberikan keterangan yang jujur dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dalam putusan kasus suap yang sudah inkrah.

Pernyataan tersebut membuat heboh seisi persidangan. Seperti apa biodata dan agama Agustiani Tio? Berikut ulasan FT News:

1. Biodata:

- Nama lengkap: S.F. Agustiani Tio Fridelina Sitorus, S.E.

- Nama panggilan: Agustiani Tio

- Tanggal lahir: 19 Agustus 1970 di Jakarta Selatan.

- Pendidikan:

A. SD Kel. Widuri Jakarta

B. SMPN 13 Jakarta

C. SMAN 70 Jakarta

D. Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila

2. Karir dan aktivitas:

- Mantan Komisioner Bawaslu RI (2008–2013).

- Caleg DPR RI dari PDIP untuk Dapil Jambi (Pemilu 2019) dan DKI Jakarta (Pemilu 2014).

- Aktif di organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan alumni Universitas Pancasila.

- Terlibat dalam kasus dugaan suap terkait Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto, yang membuatnya divonis 4 tahun penjara.

Agustiani Tio [instagram]

3. Keluarga:

- Menikah dan memiliki suami yang juga dicekal KPK terkait kasus obstruction of justice.

4. Agama:

Informasi mengenai agama Agustiani Tio tidak tercantum secara eksplisit dalam sumber yang tersedia. Data resmi tentang keyakinannya belum terverifikasi dalam dokumen publik yang dirujuk.