Biografi dan Agama Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Ogah Nyerah ke AS dan Israel

Nasional

Kamis, 19 Juni 2025 | 11:37 WIB
Biografi dan Agama Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Ogah Nyerah ke AS dan Israel
Ali Khamenei. (Twitter @khamenei_ir)

Perang antara Iran dan Israel belum berhanti bahkan dikhawatirkan terus meluas. Perang kedua musuh bebuyutan ini dimulai sejak Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke fasilitas nuklir dan militer Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, kemudian Tehran mendeklarasikan perang dengan serangan ratusan rudal balasan.

rb-1

Amerika Serikat (AS) turut menyerukan dilakukan gencatan senjata dan meminta Iran menyerah dan menghentikan program nuklirnya. Namun, pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menolak dan menyatakan perang akan terus dilakukan sampai habis.

Siapa Ali Khamenei? Sosok paling penting dalam perang melawan Israel dan mengorganisir tentaranya untuk mengobarkan perang terhadap Negara Zionis.

Baca Juga: Heboh Donald Trump Tinggalkan G7 Lebih Awal karena Konflik Israel-Iran

rb-3

Profil Ali Khamenei

Ali Khamenei. (Twitter @Khamenei_m)Ali Khamenei. (Twitter @Khamenei_m)

Ayatullah Imam Sayyid Ali Khamenei lahir di Masyhad, 19 April 1939. Kota kelahiran Khamenei berada di Provinsi Razavi Khorasan, sebuah wilayah berbatasan langsung dengan Afghanistan dan Turkmenistan.

Baca Juga: Hadiri Hari Asyura, Ali Khamenei Tampil untuk Pertama Kalinya Depan Publik Setelah Perang Iran-Israel

Ali Khamenei adalah marja atau ulama Islam beraliran Syiah dan pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran. Menurut Pasal 107 dan 110 Konstitusi Republik Islam Iran, ia adalah pejabat tertinggi negara dan Panglima Angkatan Bersenjata.

Khamenei masuk sekolah asrama setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya. Kemudian melanjutkan pendidikan klasikalnya hingga tahun kedua sekolah menengah atas.

Pada 1976, ia bertemu dengan pemimpin revolusi Iran Ruhollah Khomeini. Bertemu dan berinteraksi dengan Khomeini memperkuat semangat revolusioner Khamenei.

Sejalan dengan tujuan gerakan Khomeini, ia melanjutkan aktivitasnya melawan Dinasti Pahlavi, dan selama perjuangan ini, pemerintah Pahlavi menangkapnya enam kali.

Kehidupan Setelah Revolusi Iran

Ali Khamenei. (Twitter @khamenei_ir)Ali Khamenei. (Twitter @khamenei_ir)

Setelah Revolusi Iran tahun 1978, Khamenei menjadi anggota Dewan Revolusi, Imam Salat Jumat Teheran, dan Wakil Menteri Pertahanan. Setelah itu, ia menjadi wakil Teheran di Majelis Permusyawaratan Islam untuk satu periode dan Presiden Iran untuk dua periode.

Setelah revolusi Iran menggulingkan Shah, dia menjadi target percobaan pembunuhan pada Juni 1981 yang melumpuhkan lengan kanannya. Khamenei adalah salah satu pemimpin Iran selama Perang Iran-Irak pada 1980-an, dan mengembangkan hubungan dekat dengan Pengawal Revolusi.

Setelah kematian Ruhollah Khomeini pada tahun 1989, Majelis Ahli memilihnya sebagai pemimpin kedua Iran. Sejak 1973, ia telah diumumkan sebagai salah satu Marja Syiah yang diterima oleh komunitas guru seminari Qom. Majalah Forbes menempatkan Khamenei ke-18 dalam daftar orang paling berkuasa di dunia pada tahun 2015.

Tag perang iran israel profil ali khemenei ali khemeni pemimpin iran

Terkini