Bolehkan Anak Minum Soda? Ini 5 Dampaknya untuk Kesehatan
Lifestyle

Makanan atau minuman ringan tentu sangat digemari anak-anak. Terutama untuk kemasan kecil yang memang banyak disediakan untuk jajanan.
Lalu bagaimana dengan konsmsi minuman bersoda? Minuman bersoda memang tampak menarik karena terlihat segar, punya rasa manis, dan warna mencolok yang menyebabkan anak tertarik.
Anak-anak sebaiknya tidak minum soda, terutama yang masih berusia di bawah 2 tahun karena tubuh mereka belum siap menerima gula tambahan dan bahan lain dalam minuman manis seperti soda.
Minuman bersoda atau air karbonasi adalah air yang berisi tambahan gas karbon dioksida. Gas ini membuat adanya gelembung kecil dalam air dan sangat khas dari minuman bersoda.
Sesekali anak boleh mencoba soda. Namun, sebaiknya hal ini sangat jarang dilakukan dan tetap diawasi jumlahnya agar tidak berlebihan. Berikut 5 dampak kesehatan minuman bersoda bagi anak-anak seperti dikutip Hallosehat:
1. Kerusakan gigi
Minuman soda. (Pixabay @igorovsyannykov)Gigi termasuk bagian tubuh yang terdampak dari konsumsi soda karena kandungan gula di dalamnya. Anak yang sering minum soda meningkatkan risiko kerusakan gigi akibat kandungan gula yang sangat tinggi.
Walau anak rajin sikat gigi, soda biasa atau soda diet tetap bisa merusak email gigi. Bakteri kecil bisa hidup di sekitar gigi. Saat terkena gula dalam soda, bakteri tersebut menghasilkan asam yang menyebabkan kerusakan. Akhirnya, gigi anak menjadi busuk dan berlubang.
2. Obesitas
Tingginya kandungan gula dalam minuman bersoda bisa membuat anak berisiko mengalami obesitas. Mengutip dari Kids Health, anak yang sering minum minuman manis kemungkinan mengalami obesitas sekitar 60%.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak masuk kategori obesitas bila indeks masa tubuhnya lebih dari +3 SD pada grafik pertumbuhan WHO 2006 (anak < 2 tahun) dan lebih dari persentil 95 pada grafik pertumbuhan CDC 2000 (anak usia 2—18 tahun).
3. Masalah perilaku anak
Penelitian terbitan The Journal of Pediatrics menemukan bahwa anak yang sering minum soda kemungkinan besar memiliki perilaku agresif. Dalam penelitian tersebut, peneliti melibatkan 2.929 anak berusia 5 tahun, dari 20 kota di Amerika Serikat.
Anak-anak yang minum minuman ringan 4 kali per hari memiliki kemungkinan dua kali lebih besar menghancurkan barang milik orang lain. Selain menghancurkan barang, anak-anak ini cenderung senang berkelahi dan menyerang orang secara fisik.
4. Kepadatan tulang rendah
Bahaya minuman berkarbonasi dikaitkan dengan fosfat yang digunakan untuk meningkatkan rasa soda, karena dapat mengganggu penyerapan kalsium. Namun, belum ada bukti bahwa asupan fosfat yang tinggi memengaruhi kepadatan tulang.
Minuman berkarbonasi nonsoda, yang tidak mengandung kafein dan natrium (seperti tablet effervescent yang dilarutkan dalam air), tidak terkait dengan kepadatan mineral tulang. Dengan kata lain, asupan minuman bersoda berkaitan dengan kepadatan mineral tulang yang rendah pada remaja perempuan.
5. Masalah kesehatan lain
Minuman soda. (Pixabay @kenny)Mengutip dari Kids Health, minuman bersoda mengandung kafein yang cukup tinggi. Setidaknya 354 ml soda mengandung 34—45 mg kafein.
Konsumsi kafein pada anak bisa memicu masalah kesehatan seperti: Sakit kepala, nyeri perut, gangguan tidur, merasa gelisah, masalah perilaku, dan gangguan sistem saraf.
American Academy of Pediatrics melarang konsumsi kafein untuk anak-anak dari semua kelompok usia. Mengingat dampak minuman bersoda pada anak cukup besar, sebaiknya hindari memberikannya pada si Kecil.