Bongkar Status! Mempelai Pria Tinggalkan Istri Setelah Tahu Sudah Tiga Kali Menikah

Momen yang seharusnya menjadi hari paling membahagiakan dalam hidup pasangan pengantin justru berubah menjadi kisruh. Seorang mempelai wanita dilaporkan pingsan di hari pernikahannya sendiri setelah insiden mengejutkan terjadi di hadapan para tamu.

Kejadian ini viral di media sosial setelah terungkap bahwa pengantin perempuan ternyata pernah menikah hingga tiga kali sebelumnya. Fakta ini baru terkuak setelah akad nikah dilangsungkan, memicu kemarahan keluarga mempelai pria yang merasa telah dibohongi.

Padahal, sebelumnya sang mempelai wanita mengaku masih perawan dan belum pernah menikah kepada keluarga calon suaminya.

Baca Juga: Andrew Andika Resmi Tunangan Saat Ulang Tahun, Siap Lepas Status Duda

Informasi ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @nyinyir_update_official pada Rabu, 25 Juni 2025, dan langsung menyita perhatian warganet.

Identitas kedua mempelai pun terungkap: sang perempuan bernama Nurdiana berasal dari Dusun Sangkor, Desa Bakan, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, sementara mempelai pria bernama Rodi Handika dari Dusun Batu Sambak, Desa Montong Tangi, Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur.

Baca Juga: Gratis Akta, Hotel, hingga Modal Usaha: Beginilah Negara Memuliakan Pernikahan

Mahar Fantastis dan Kecewa yang Tak Terhindarkan

Yang makin memperkeruh suasana adalah nilai mahar yang diberikan oleh Rodi. Ia telah menyerahkan 20 gram emas dan uang pisuke sebesar Rp60 juta sebagai syarat pernikahan.

Jumlah ini disebut-sebut tidak bisa ditawar dan disepakati sebelum akad berlangsung. Maka tak heran jika kekecewaan keluarga mempelai pria semakin mendalam setelah mengetahui kebenaran mengenai masa lalu Nurdiana.

Kepala Desa Bakan, Jefry, turut membenarkan bahwa pengantin perempuan memang sudah pernah menikah sebanyak tiga kali sebelumnya, menjadikan pernikahan ini yang keempat kalinya. Informasi tersebut didapat dari Bhabinkamtibmas setempat.

Ilustrasi Pernikahan (Pixabay)

Jefry juga menambahkan bahwa hingga saat ini, keluarga pihak perempuan belum membuat laporan resmi ke pemerintahan desa terkait masalah tersebut.