FTNews – Nelayan dan warga yang berada di pesisir selatan Banten diminta untuk waspada akan terjadinya gelombang tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama. Ia mengatakan gelombang tinggi tersebut terjadi di Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten.
“Kami minta nelayan dan warga mematuhi peringatan imbauan itu agar tidak menimbulkan kecelakaan laut,” katanya, Sabtu (20/1).
Dikatakannya, saat ini tinggi gelombang di Perairan Selatan Banten mencapai 2,5 meter atau berkategori sedang. Sedangkan, tinggi gelombang di Samudera Hindia Selatan Banten mencapai 4 meter atau masuk dalam kategori tinggi.
Ia mengemukakan, kondisi tersebut bakal membahayakan pelaku pelayaran, seperti perahu nelayan dan kapal tongkang. Selain itu, warga yang berada di pesisir selatan Banten agar tetap waspada.
Tak hanya itu, tiupan angin yang cukup kencang dan bergerak dari arah barat daya ke barat dengan kecepatan mencapai 30 kilometer per jam juga terjadi di kawasan tersebut.
BPBD Lebak telah mengeluarkan imbauan untuk nelayan, masyarakat dan kapal tongkang agar waspada saat melintasi Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten untuk menghindari kecelakaan laut.
“Kami sudah menyampaikan tinggi gelombang itu kepada nelayan, masyarakat pesisir dan pengusaha tempat wisata,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak mengaku sudah tidak melaut dalam beberapa hari terakhir. Selain karena tinggi gelombang dan tiupan angin cukup kencang, Lebak juga kerap dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir dan kilat.
“Kami sudah tiga hari terakhir ini tidak melaut karena cuaca buruk itu,” kata seorang nelayan di TPI Tanjung Panto, Kecamatan Wanasalam, Amin..