FTNews – Harga komoditas bahan pokok di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Lebak masih tinggi. Bahkan belum ada tanda-tanda akan terjadi penurunan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Yani mengemukakan, sejumlah bahan komoditas yang harganya masih tinggi itu meliputi beras medium, minyak goreng, terigu, telur, daging unggas dan gula.
Anehnya lagi, pasokan bahan pokok di daerah tersebut sebenarnya melimpah dan tidak terjadi kelangkaan di pasaran.
Apalagi, Perum Bulog telah mendistribusikan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke sejumlah pasar tradisional.
“Sebenarnya harga bahan pokok cukup tinggi itu dirasakan masyarakat saat terjadi kemarau panjang atau La Nino tahun 2023,” katanya kepada wartawan, Senin (29/1).
Berdasarkan pantauannya di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Maja, Cipanas, Citeras, Warunggunung dan Muncang di Kabupaten Lebak harga bahan pokok masih tinggi.
Seperti beras medium KW 1 dijual Rp 14.400 per kilogram, beras medium KW 2 Rp 13.500 per kilogram dan beras medium KW 3 Rp 12.400 per kilogram.
Kemudian, harga gula putih dijual Rp 17.000 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp 18.000 per liter dan minyak goreng curah Rp 14.500 per liter.
Sementara itu, telur dijual Rp 27.500 per kilogram, terigu Rp 13.000 per kilogram, cabai keriting merah Rp 65.000 per kilogram, cabai besar merah Rp 62.500 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 43.000 per kilogram dan cabai rawit merah Rp 51.000 per kilogram
Harga daging ayam Rp 36.600 per kilogram, daging sapi Rp 138.000 per kilogram dan daging kerbau Rp 138.500 per kilogram.
“Kami meyakini harga bahan pokok itu dipastikan terus bergerak naik menjelang Pemilu 2024,” katanya menjelaskan.
