Teknologi

Bumi Diam-Diam Semakin Gelap dan Berbahaya, Peringatan Serius dari NASA

04 November 2025 | 01:05 WIB
Bumi Diam-Diam Semakin Gelap dan Berbahaya, Peringatan Serius dari NASA
Ilustrasi Bumi semakin gelap dan semakin panas. [Meta AI}

Salah satu penyebab mengejutkan dari tren ini adalah udara yang makin bersih. Dalam 30 tahun terakhir, banyak negara seperti AS, Tiongkok, dan negara Eropa berhasil mengurangi polusi dan partikel aerosol di udara.

Namun, menurut NASA, hilangnya aerosol reflektif justru membuat lebih banyak sinar matahari langsung menembus atmosfer dan diserap oleh permukaan bumi.

Sebuah laporan dari Discover Magazine mencatat bahwa antara tahun 2001–2019, reflektivitas Bumi turun sekitar 0,5 watt per meter persegi, atau setara dengan tambahan 0,3% energi matahari yang terserap.

“Kedengarannya kecil, tapi dampaknya luar biasa besar bagi suhu global,” tulis laporan tersebut.

Gunung Meletus dan Asap Kebakaran Sempat Hambat Efek Ini

Di belahan selatan, beberapa peristiwa sempat memperlambat efek penggelapan Bumi, seperti letusan gunung Tonga tahun 2022 dan kebakaran besar di Australia. Partikel debu dan asap dari peristiwa itu sempat meningkatkan reflektivitas Bumi untuk sementara waktu.

Sayangnya, itu hanya efek jangka pendek. Tren jangka panjang tetap jelas: Bumi makin gelap dan makin panas.

Implikasinya Bukan Main

Penggelapan Bumi (Earth Dimming) ini berarti model iklim yang selama ini digunakan mungkin meremehkan kecepatan pemanasan global yang sebenarnya.

Jika tidak segera diatasi, Belahan Bumi Utara bisa mengalami lonjakan suhu yang jauh lebih ekstrem, terutama di musim panas.

Dampaknya sudah mulai terasa: gelombang panas berkepanjangan di Eropa, kebakaran hutan di Amerika Utara, hingga pencairan cepat di Kutub Utara.

Semua menjadi tanda bahwa Bumi sedang berubah lebih cepat dari kemampuan manusia untuk beradaptasi.

Hilangnya Kemampuan Alami Memantulkan Sinar Matahari

Bumi bukan hanya memanas karena emisi karbon, tapi juga karena hilangnya kemampuan alami untuk memantulkan sinar matahari. Langit yang lebih bersih memang baik untuk paru-paru manusia, tapi buruk bagi keseimbangan energi planet ini.

Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Bumi akan memasuki fase pemanasan ekstrem yang lebih cepat dari prediksi model iklim manapun.

Sumber: Daily Galaxy

1 2 Tampilkan Semua
Tag bumi nasa