Cek Kesehatan Gratis Era Prabowo: Deteksi Penyakit Kronis Sejak Dini
Politik

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa program cek kesehatan gratis (CKG) memiliki manfaat besar dalam mendeteksi penyakit kronis berbahaya sejak dini.
Menurut Budi, dengan deteksi dini tersebut, penyakit kronis dapat dicegah sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih parah hingga berujung pada kematian.
"Penyakit-penyakit kronis seperti stroke, kanker, hingga gangguan ginjal biasanya baru diketahui setelah 4 sampai 5 tahun, dan umumnya sudah dalam kondisi parah," ujar Budi Gunadi Sadikin dalam diskusi Double Check bertajuk Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo Subianto? - yang digagas DPP Gempita - di Cemara Galeri 6, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
Baca Juga: Menkes: TBC Sebabkan Dua Orang Meninggal Setiap Lima Menit
Selanjutnya, Budi mengatakan bahwa organ manusia bisa rusak dalam 4-5 tahun, namun baru ketahuan ketika kondisinya sudah parah, selanjutnya bisa berakibat meninggal dunia.
“Masa kita nggak bisa tangani dalam waktu 4 tahun itu? Kita gagal karena biasanya nggak pernah cek kesehatan. Ketahuannya sudah rusak parah," jelasnya.
Ia menambahkan, banyak kasus yang baru terdeteksi ketika penyakit telah memasuki stadium lanjut, seperti kanker yang parah, jantung yang tersumbat, atau tekanan darah tinggi yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak.
Baca Juga: Menkes Siap Diskusi Sama Siti Fadilah Terkait Vaksin TBC Didanai Bill Gates
"Itulah sebabnya dilakukan program cek kesehatan gratis oleh Pak Prabowo," lanjut Budi Gunadi.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa pendekatan promotif dan preventif kini menjadi fokus Kementerian Kesehatan.
Edukasi mengenai gaya hidup sehat merupakan bagian dari upaya promotif, sedangkan cek kesehatan gratis termasuk langkah preventif.
"Promotif itu artinya mengedukasi dan menjaga gaya hidup. Preventif dilakukan oleh Bapak Presiden Prabowo melalui program cek kesehatan gratis," tuturnya.
Budi menegaskan bahwa tugas utama Kementerian Kesehatan adalah menjaga masyarakat tetap sehat, bukan hanya mengobati mereka yang sakit.
"Kenapa namanya Menteri Kesehatan, bukan Menteri Kesakitan? Karena tugasnya menjaga agar masyarakat tetap sehat. Mencegah agar masyarakat tidak jatuh sakit, itu tugas saya. Mengobati yang sakit, itu tugas dokter," pungkas Budi Gunadi.
(Selvianus Kopong Basar)