Dedi Mulyadi Disiram Pria Pemilik Jimat Sebanyak Tiga Kali, Ini Pengakuan Pelaku

Politik

Senin, 23 Juni 2025 | 04:32 WIB
Dedi Mulyadi Disiram Pria Pemilik Jimat Sebanyak Tiga Kali, Ini Pengakuan Pelaku

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, hadir di acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga di Desa Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (20/6/2025).

rb-1

Dedi Mulyadi mengalami kejadian tak menyenangkan saat berada di acara tersebut. Tiba-tiba saja ada pria yang menyiramnya sebanyak tiga kali pakai botol air kemasan.

Saat itu, Dedi sedang berjalan menuju panggung di tengah kerumunan warga.

Baca Juga: Aura Cinta Muncul Pertama Kalinya di Media Sosial Sejak Viral, Netizen: Kirain Minta Maaf

rb-3

Siram Air Pakai Botol

Seorang pria yang jadi pelaku penyiraman air kepada Dedi Mulyadi ditangkap aparat. (Tangkapan layar YouTube Bang Sigit)

Baca Juga: Pendapatan KDM dari YouTube dengan 6,8 Juta Subscribers Bisa Bikin Gubernur Kaltim Melongo

Seorang pria yang berada di sisi kanan tangan tiba-tiba menyiramkan air menggunakan botol air mineral ke arah rombongan Dedi Mulyadi.

Pelaku lalu melemparkan botol plastik tersebut setelah airnya habis ke arah rombongan Dedi.

Petugas yang terdiri dari Satpol PP, Polisi dan TNI langsung mengamankan pria tersebut.

Pria itu mengaku berasal dari Narogong. Dia kemudian dinterogasi oleh petugas.

Pelaku mengaku bahwa ia datang ke acara mengajak istri dan anaknya.

Alasan Menyiram Air

Dia beralasan menyiramkan air ke rombongan Dedi Mulyadi karena anaknya terjepit kerumunan warga.

"Tadi bocah kegencet bang. 'Woi tolong woi'," tutur pria tersebut dikutip dari live Youtube PETUALANG DAN EXPLORE.

Polisi lalu menggeledah pelaku dan ditemukan benda mirip jimat di tas milik pelaku.

Menurut pelaku yang mengaku berprofesi tukang bangunan itu, jimat tersebut digunakan untuk usaha.

"Biasa usaha pak. Ya, biasa yang namanya usaha apa aja yang penting halal," katanya.

Soal menyiram air ke Dedi Mulyadi, menurutnya bukan karena disuruh orang.

Dalam pidatonya, Dedi Mulyadi mengatakan dirinya mencintai Bekasi sehingga harus menyelesaikan masalah kumuh dan banjir.

"Kalau kumuh berarti bangunan kumuhnya harus dibongkar dulu. Kalau banjir berarti penyebab banjirnya harus diberesin dulu karena saya mencintai," ucap Dedi Mulyadi.

"Kalau saya jadi gubernur tidak mencintai ngapain datang ke Bekasi capek-capek, mending di Bandung cicing (diam)."

Tag kdm dedi mulyadi

Terkini