Dedi Mulyadi: PMK Bawa Efek Domino bagi Perternak

24 Mei, 2022 | 00:00:00

Forunterkininews.id, Jakarta- Wakil Ketua Komisi IV DPR Fraksi Golkar Dedi Mulyadi mengatakan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak membawa efek domino pasar dan kecemasan para perternak yang sangat luar biasa. "Dari sudut pandang kita itu perlu berhati-hati karena mempunyai pengalaman pada pandemi  Covid pada awal masuknya virus tersbut. Kita beranggapan bahwa virus itu biasa saja tetapi kemudian memiliki implikasi yang cukup luas sampai hari ini dan baru bisa tuntas 100 persen," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/5). Ia juga menjelaskan, pertama, dalam sudut pandangnya adalah berbicara persoalan hewan ternak yang sudah tertular atau endemiknya sudah ada. Dalam rapat kerja bersama Kementerian Pertandinan baru berbicara aman dikonsumsi.

"Terkecuali usus dan kepala. Ada jaminan gak usus dan kepala tersebut tidak dimakan. Kedua, misalnya kasus Covid juga pernah tidak dilaporkan karena takut," ucap Dedi. Dikatakan Politisi Golkar ini, ketika ada gejala besar baru ribut. Hawan ternak pada sapi juga sama. Pihak komisi IV juga berpikir banyak perternak tidak lapor. Kenapa tidak lapor karena kalau lapor nantinya disebut berpenyakit PMK. Akhirnya hewannya tidak laku. "Namun saat hewan tersebut sakit perternak tidak jadi potong hewannya. Ketika dipotong dikirim ke pasar di sinilah problemnya. Kenapa menjadi problem tersebut? Karenakan setiap desa tidak punya dokter hewan," ucap Dedi. Ia juga mengungkapkan tidak semua daerah Kabupaten/Kota memiliki rumah sakit pos pelayanan kesehatan hewan. "Karena masih sangat terbatas. Sehingga kita memberikan solusi yang paling bagus," sambungnya Legislator Senayan ini mengatakan pemerintah mengumumkan bagi para perternak yang ternaknya terindikasi PMK segera lapor dan diganti oleh pemerintah. Kalau saja itu dilaksanakan maka akan selesai.  

Topik Terkait: