Detik-detik Polisi Tembak Pelaku Penyanderaan Anak di Marawi City
Aksi dramatis penyelamatan nyawa terjadi di Barangay Sabala Manao Proper, Marawi City, Lanao del Sur, Filipina, pada Minggu (21/12/2025). Seorang anggota kepolisian terpaksa mengambil tindakan tegas dengan melumpuhkan pelaku penyanderaan demi menyelamatkan seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun yang terancam nyawanya.
Peristiwa bermula ketika seorang pria berusia 28 tahun masuk secara paksa ke rumah korban. Tanpa alasan yang jelas, pelaku menyergap bocah tersebut dan menodongkan sebilah pisau ke lehernya. Situasi seketika berubah mencekam saat warga mulai memadati lokasi kejadian.
Baca Juga: China Pertegas Larangan Total Kripto, Ini Alasannya
Respons Cepat Aparat
Di tengah ketegangan, Senior Master Sgt. Sohair Solaiman yang kebetulan sedang berolahraga lari pagi di sekitar lokasi melihat keributan tersebut. Menyadari situasi darurat, ia segera merespons laporan warga dan berupaya mengendalikan keadaan.
Solaiman bersama aparat setempat sempat melakukan negosiasi dengan pelaku agar melepaskan sandera secara damai. Namun, pelaku tetap bersikap agresif dan terus mengancam keselamatan korban dengan senjata tajam.
Baca Juga: Enam WNI Ditangkap di Singapura, Masuk Ilegal Lewat Laut Terancam Cambuk
Melihat ancaman terhadap nyawa anak yang semakin nyata serta tidak adanya tanda-tanda pelaku akan menyerah, Solaiman akhirnya mengambil keputusan krusial.
Ia melepaskan tembakan terukur ke arah pelaku untuk melumpuhkannya. Pelaku kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak.
Pelaku Dilumpuhkan Polisi Di Marawi City 2
Kondisi Korban dan Penyelidikan
Setelah kejadian, korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit Amai Pakpak, Marawi City. Meski selamat, bocah tersebut mengalami luka di bagian wajah dan lengan akibat pergumulan dengan pelaku.
Tim medis masih melakukan observasi lanjutan, termasuk penanganan potensi trauma psikologis.
Pihak kepolisian setempat menyampaikan keterangan awal terkait dugaan motif pelaku. Berdasarkan temuan sementara di lapangan, pelaku diduga berada di bawah pengaruh narkotika atau zat terlarang saat melakukan aksinya.
Meski demikian, penyelidikan mendalam masih terus dilakukan untuk memastikan latar belakang kejadian tersebut.
Aksi cepat dan berani Sohair Solaiman mendapat apresiasi luas dari pejabat lokal maupun masyarakat. Kepolisian Marawi menegaskan bahwa tindakan yang diambil telah sesuai dengan prosedur operasional standar dalam situasi darurat yang mengancam nyawa warga sipil.
Seorang pejabat kepolisian setempat menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan bentuk perlindungan terhadap kelompok paling rentan. Otoritas juga memastikan Solaiman tidak akan dikenakan sanksi administratif maupun pidana atas diskresi yang diambilnya.