Di Halaqoh Kebangsaan, Kepala BNPT ajak Lawan Intoleransi dan Radikalisme

Forumterkininews.id, Semarang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia terus gencar lawan intoleransi dan radikalisme di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan BNPT yakni dengan menggandeng alumni Pondok Pesantren (Ponpes)

BNPT menilai Ponpes menjadi garda terdepan dalam memahami agama dengan konteks mendalam. Dimana alumni pesantren dapat menebarkan narasi yang bagus untuk melawan narasi-narasi intoleran dan radikal terorisme.

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH, saat menjadi narasumber pada acara Halaqah Kebangsaan sekaligus Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Ittihadul Mutakhorrijin Al Falah Ploso (IMAP / Ikatan Alumni Ponpes Al-Falah Ploso, Kediri) wilayah Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY).

Halaqah Kebangsaan yang diselenggarakan IMAP Jateng-DIY ini digelar di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Senin (17/10/2020).

“Dalam pandangan BNPT, momen Halaqah Kebangsaan ini sebagai sarana untuk membangun semangat dalam melakukan perlawanan terhadap segala bentuk narasi intoleransi yang dikumandangkan mereka-mereka yang memiliki pemahaman ideologi terorisme yang tentunya tidak sejalan dengan jati diri bangsa kita,” kata Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Menurut Kepala BNPT, dengan berbagai karakter keislaman dan aliran yang ada di Indonesia saat ini. Oleh karena itu,  perlu adanya narasi keagamaan yang sesuai karakter Ahlussunah Wal Jamaah. Sehingga santri ataupun masyarakat pada umumnya tidak mudah di propaganda oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Mereka ingin menciptakan kehancuran lewat radikalisme.

“Adanya prinsip Hubbul Wathan Minal Iman juga bisa membuat Indonesia tetap bersatu dengan keberagaman yang banyak ini,” tegas alumni Akpol tahun 1988

Dikatakannya, paham radikalisme dan intoleransi ini telah dikondisikan secara sistematis dan terstruktur. Oleh karenanya perlu konsolidasi agar nilai-nilai yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia tidak bisa memporak-porandakan NKRI.

BACA JUGA:   Takut Ketahuan, Ibu Muda Bunuh dan Buang Bayi di Jaktim

“Tentunya Ini menjadi sebuah hal yang harus diwaspadai agar tidak mudah di propaganda dengan nilai yang tidak sesuai jati diri Indonesia. Namun kita sampai hari ini harus bersyukur karena Indonesia memiliki daya tahan yang baik dalam mengahadapi berbagai rintangan hingga krisis,” tegas mantan Kepala Divisi Humas Polri ini

Mantan Kapolda Banten ini menambahkan, dirinya berharap dan mendorong peringatan tersebut menjadi sebuah momentum untuk terus semakin meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang eksis di dalam masyarakat.

“Agar semangat untuk terus meningkatkan kesejahteraan, menurut hemat kami perlu dilakukan langkah-langkah komunikasi dengan berbagai pihak, baik dengan pemerintah dan juga kalangan dunia usaha yang memiliki kepedulian,” katamya.

Karena hal tersebut menurut Kepala BNPT bisa menjadi sebuah modal dan sebuah kolaborasi yang bisa menjadikan peningkatan peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang ikut mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Nah ini kita berharap setiap tahun menjadi sebuah momentum dalam penguatan lembaga pondok pesantren yang eksis di tengah-tengah masyarakat,” kata Kepala BNPT mengakhiri.

Artikel Terkait