Dicuekin Pak Polisi, Warga Tanjung Duren Korban KDRT Ngadu ke Awak Media

Hukum

Senin, 23 Mei 2022 | 00:00 WIB
Dicuekin Pak Polisi, Warga Tanjung Duren Korban KDRT Ngadu ke Awak Media

Forumterkininews.id, Jakarta - Nasib malang menimpa MRI (16), warga Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Sejak bertahun-tahun lamanya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), khususnya oleh bapaknya sendiri, Eko Soleh Supriyono (40).

rb-1

Kejadian nahas terakhir kali yang menimpa siswa kelas 1 SMK ini terjadi pada Selasa (17/5) dini hari. Bogem sang bapak menyasar pelipisnya tiga kali.

"Dan perut disabet satu kali pakai paralon," katanya, Minggu (22/5) malam.

Baca Juga: Kombes Agus Nur Patria Berperan Hilangkan Barang Bukti CCTV

rb-3

Sialnya, pemukulan kepadanya, termasuk kepada adiknya, MA (14), terjadi beberapa saat setelah seorang Bhabinkamtibmas, Ketua RT 09/RW 05, dan dua tetangga datang menasehati pelaku.

Anak tertua dari lima bersaudara ini mengungkapkan, Bhabinkamtibmas, Ketua RT 09/RW 05, dan kedua tetangga datang ke rumah dan menasihati pelaku karena sebelumnya, istri pelaku yang juga korban, Nurul Komariyah (38), dan Ean sempat melapor ke Polsek Tanjung Duren. Namun laporan ini tidak ditanggapi. Malah Ean disarankan untuk kembali mengadukan apa yang terjadi padanya kepada anggota Bhabinkamtimbas.

"Adik ke kelurahan aja. Pak Nardi (Bhabinkamtibmas yang sempat ke rumah, red) ada di kelurahan," ujar Ean menirukan arahan pak Polisi. Selanjutnya Ean dan adiknya meluncur ke kantor Kelurahan Tanjung Duren Selatan. Namun, tidak ada siapa-siapa di lokasi.

Baca Juga: Potret Pose Liar Raline Shah Pamer Lekuk Tubuh dengan Dress Pink Shimmer

Ean melanjutkan, bapaknya mengamuk sejak akhir April, menjelang Lebaran. Kepada anak-anaknya, termasuk salah seorang keponakan dari istrinya sedang berlibur di Jakarta, Arif (13), disuruhnya untuk membeli rokok dan kopi.

"Sehabis tanggal 9, duit Bapak sudah habis. Dia terus minta-minta ke anak-anak untuk beli rokok, makan, dan kopi dan meminta uang ke Mama atau ngutang ke tetangga," ucapnya. "Minta-mintanya sambil marah-marah, teriak-teriak."

Ngadu ke Keluarga di Depok

Di sisi lain, korban telah menginformasikan insiden yang terjadi di rumahnya, termasuk perlakuan pelaku, kepada Pamannya yang tinggal di Kota Depok, Fatah Sidik. Ean pun disarankan untuk mengungsi terlebih dahulu ke Depok demi keamanannya.

Keduanya lalu kembali ke rumah untuk berkemas dan bertolak ke Depok. Namun, sempat ketahuan pelaku saat hendak ke luar rumah. Ean pun menilai, bapaknya tidak akan mengubah perilakunya. Pangkal, sudah berulang kali berjanji tidak akan bermain kasar, berulang kali pula diingkari.

"Enggak (yakin berubah) karena dia sudah janji berkali-kali enggak akan main tangan lagi, enggak akan ungkit-ungkit masa lalu, tapi tetap saja begitu," ucapnya.

Ean lantas trauma dengan sosok bapaknya. Dirinya mau tidak bertemu Eko.

"Intinya, (mau) enggak ada Bapak. Kalau lihat Bapak, auranya sudah beda aja, kayak seram. Jadi, kayak orang ketakutan, gitu," tandas Ean.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, AKP Bintang mengaku tidak mengetahui adanya penolakan laporan. Pasalnya, dirinya bersama tim belum pernah mendapat laporan penyelidikan. Lebih lanjut, mantan Anggota Polsek Cengkareng ini mengatakan, setiap masyarakat yang hendak buat laporan tentu ditangani SPK. Dari SPK baru diarahkan ke piket Reskrim.

"Kemungkinan dari SPK ditolak, namun akan saya periksa dulu semuanya, jadi saya belum bisa kasih statemen ya," ujarnya saat dihubungi Forumterkininews.id

Tag Daerah Hukum Headline Polisi Rokok KDRT kopi Pemukulan Siswa Babinsa Polsek Tanjung Duren

Terkini