Bengkulu

Dinsos: Pemasangan Plang Bansos Perlu Pendekatan Humanis

31 Oktober 2025 | 06:13 WIB
Dinsos: Pemasangan Plang Bansos Perlu Pendekatan Humanis
Transparansi Data penerima bansos

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Rejang Lebong mengambil langkah hati-hati terkait rencana pemasangan plang atau stiker bertuliskan “Masyarakat Miskin” di rumah penerima bantuan sosial (bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sebelum kebijakan tersebut diterapkan, Dinsos memastikan akan melakukan pemetaan data penerima manfaat secara menyeluruh di seluruh wilayah kabupaten.

rb-1

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Rejang Lebong, Dr. Hambali, S.Pd., M.Pd., M.H., menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru mengambil kebijakan yang berpotensi menimbulkan dampak sosial dan psikologis di masyarakat. Langkah awal yang diambil adalah melakukan pendataan dan validasi penerima bansos di tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan.

“Untuk tahap awal, kami fokus pada pemetaan data penerima bansos dan BLT terlebih dahulu. Setelah hasilnya jelas, baru dibahas langkah berikutnya, termasuk wacana pemasangan plang atau stiker di rumah penerima manfaat,” jelas Hambali, Rabu (29/10).

Baca Juga: 6 Warga Positif TB, Desa Dusun Sawah Langsung Ambil Tindakan Skrining 155 Orang, Cek Bahaya Resistansi Obat

rb-3

Pendekatan Humanis dan Mitigasi Dampak Psikologis Hambali menjelaskan, pendekatan persuasif akan menjadi prioritas utama. Sebelum pemasangan dilakukan, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan dialog langsung dengan masyarakat penerima bantuan agar tidak ada pihak yang merasa tersinggung atau dirugikan oleh kebijakan tersebut.

“Dinsos akan turun langsung ke lapangan untuk menjelaskan tujuan kebijakan ini secara baik-baik. Tidak ada pemasangan plang secara tiba-tiba tanpa komunikasi terlebih dahulu,” ujarnya.

Baca Juga: Simak! Syarat Terbaru Dapat Bansos PKH dan BPNT Periode Agustus 2025

Lebih jauh, Hambali menyoroti pentingnya memperhatikan dampak psikologis dan stigma sosial yang mungkin muncul akibat pelabelan “masyarakat miskin”. Ia menilai, kebijakan semacam itu perlu ditinjau dari sisi kemanusiaan agar tidak menimbulkan rasa malu, terutama pada anak-anak penerima bantuan.

“Labelisasi seperti itu bisa berdampak pada psikologis anak-anak. Mereka bisa merasa minder atau dikucilkan di lingkungan sosialnya. Karena itu, pendekatan kami harus lebih humanis,” ungkapnya.

Transparansi Data dan Kesadaran Mengundurkan Diri Selain memetakan data penerima, Dinsos juga akan meninjau wilayah-wilayah yang masih menghadapi kendala dalam penyaluran bansos. Tujuannya agar langkah kebijakan berikutnya bisa lebih tepat sasaran dan menghindari potensi konflik sosial.

Pendekatan Humanis Dan Mitigasi Dampak Psikologis Pemasangan StikerPendekatan Humanis Dan Mitigasi Dampak Psikologis Pemasangan Stiker

Di sisi lain, Hambali juga mengajak masyarakat yang kondisinya telah membaik untuk secara sukarela mengundurkan diri dari daftar penerima bantuan, sehingga dana yang tersedia bisa dialokasikan bagi warga lain yang lebih membutuhkan.

“Kami harap masyarakat memiliki kesadaran dan kejujuran. Jika sudah tidak layak menerima bantuan, lebih baik mengundurkan diri agar yang benar-benar membutuhkan bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Dengan langkah pemetaan data yang cermat dan pendekatan persuasif, Dinsos Rejang Lebong berharap proses penyaluran bansos dan BLT ke depan dapat berjalan lebih transparan, tepat sasaran, dan tetap menjaga martabat masyarakat penerima manfaat.

Tag Bansos BLT Dinsos Humanis RejangLebong BantuanSosial PemetaanData MasyarakatMiskin TepatSasaran DampakPsikologis