Dokter Forensik Independen Kesulitan saat Autopsi Ulang Jasad Brigadir J

Forumterkininews.id, Muaro Jambi – Tim dokter forensik independen telah selesai melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, pada Rabu (27/7).

Dalam melakukan autopsi ulang yang kedua, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, Ade Firmansyah Sugiharto mengaku pihaknya mengalami kesulitan, karena jasadnya sudah mengalami pembusukan setelah beberapa Minggu dikuburkan.

Meski demikian, kata Ade Firmansyah, kesulitan dalam melakukan autopsi ulang sudah diperkirakan dan diantisipasi sebelumnya. Sebab jasad Brigadir J sudah sekitar tiga minggu dikubur.

“Autopsi hari ini kita lihat memang sesuai dengan apa yang kami perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan. Pertama tentunya autopsi jenazah sudah di formalin dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan yang memang kita antisipasi akan terjadi,” kata Ade Firmansyah yang juga sebagai dokter forensik RSCM Jakarta di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Rabu (27/7).

Sebelum melakukan autopsi jenazah Brigadir J, kata Ade, tim dokter forensik independen melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan keluarga pada Selasa (26/7) malam .

Komunikasi tersebut agar pihaknya masih keluarga Brigadir J mempercayai autopsi yang dilakukan tim dokter forensik Indonesia, dan juga hasilnya nanti terkait penyebab Brigadir J meninggal dunia.

“Kemarin malam pukul 18.00 sampai 21.00 Wib, kami lakukan pertemuan dengan keluarga dan penasihat hukumnya. Tujuannya kami sebagai dokter dan hubungan dokter dengan keluarga harus seperti halnya dokter dengan pasien pada umumnya adalah hubungan kepercayaan,” tuturnya.

Selain itu, Ade Firmansyah juga menyampaikan bahwa perwakilan dari tim dokter forensik independen itu telah memaparkan hal-hal teknis dalam melakukan autopsi kedua dan tingkat kesulitannya.

“Artinya ada informasi-informasi yang harus kami sampaikan terkait teknis medis kedokteran forensik dan autopsi serta apa yang bisa diharapkan dan hal-hal apa yang menjadi kesulitan,” tuturnya.

BACA JUGA:   Ditlantas Polda Metro Jaya Tarik Semua Surat Tilang dari Anggotanya

“Itu yang kita berikan informasi dan semua sudah disampaikan dan Alhamdulillah terbina hubungan baik antara kami dengan pihak keluarga dan penasihat hukum,” sambungnya.

Kendati demikian, lanjut dia, Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia selama menjalankan tugasnya harus independen dan parsial seperti Komnas HAM.

“Kami disini bekerja secara independen dan parsial. Kami juga menyadari perhimpunan dokter forensik indonesia, dokter forensik dimanapun, kami pasti akan bersikap independen dan parsial. Karena kita pun memiliki pedoman etik, sadar disiplin serta penjagaan kompetensi selama 5 tahun sekali,” paparnya.

Sebelumnya, dokter forensik independen melakukan pemeriksaan jenazah Brigadir J di Makamnya setelah dilakukan pembongkaran dan pengangkatan jenazah.

“Kita lakukan pemeriksaan di makam untuk memastikan identitas bahwa jenazah yang dievakuasi dari kuburan tersebut adalah benar jenazah almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Dan itu sudah dipastikan juga oleh pihak keluarga, oleh ayah kandung almarhum,” imbuhnya.

Hingga kini penyebab kematian Brigadir J belum dapat dipastikan secara detail, apakah terkena tembakan saat baku tembak dengan Bharada E, atau sengaja ditembak setelah dilakukan penyiksaan terlebih dahulu.

Artikel Terkait