Forumterkininews.id, Muarojambi – Lima jam berlangsung, proses Autopsi ulang terhadap Jasad Brigadir J masih dikerjakan tim forensik independen. Hingga saat ini sebagian awak media masih menunggu di RSUD Sungai Bahar untuk menanyakan hasil autopsi tersebut.
Koordinator Bidang Etika dan Profesi Dewan Etika Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Yulia Budiningsih mengatakan, proses autopsi tidak bisa hasilnya langsung dibuka ke publik. Pasalnya ada tahapannya tersendiri. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat bersabar atas hasil autopsi ini. Dirinya meyakinkan bahwa tim forensik bekerja profesional mencari jejak penyebab kematian Brigadir J.
Lebih lanjut, Yulia meminta masyarakat tidak berasumsi dalam penyidikan kasus kematian Brigadir J. Pasalnya asumsi masyarakat bisa sangat berbeda dengan hasil penelitian forensik.
“Kalau pekerjaan forensik itu kan pemeriksaan apa yang dilihat faktanya apa. Kemudian didokumentasikan buat kesimpulan,†ujar Yulia dalam keterangan yang diterima, Rabu 27 Juli 2022.
Yulia menyayangkan banyaknya pemberitaan yang cenderung berasumsi dan menggiring opini yang mendiskreditkan dokter forensik dalam bertugas.
“Tapi sekarang yang bertaburan beritanya tentang asumsi. Pemeriksaannya seolah-olah tidak sesuai, tidak profesional, itu yang saya sayangkan. Jadi maksudnya, saya mengimbau kepada masyarakat bersabar,†paparnya.
Asumsi dan penggiringan opini yang dibuat pihak tertentu membuat dokter forensik menjadi tidak nyaman saat bertugas. Sehingga ia meminta masyarakat untuk bersabar dalam kasus terkait Brigadir J.
Seperti diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian mengawal pembongkaran makam Brigadir Nofriansyah Yosua alias Brigadir J di kediamannya di kawasan Muarojambi. Pembongkaran ini dilakukan pukul 08.00 WIB. Tujuan dari pembongkaran makam Brigadir J adalah untuk kembali melakukan autopsi. Tujuannya agar penyebab kematian Brigadir J bisa terungkap.
