Dua Tahun Pandemi Covid-19, Gas dan Rem Jadi Panduan
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Hampir dua tahun pandemi Covid -19 menerpa dunia, termasuk Indonesia. Kendati demikian, situasi berat yang melanda negeri ini sedikit pun tak menyurutkan langkah pemerintahan di bawah Presiden Jokowi-KH. Ma’ruf Amin.
Pandemi Covid-19 nyaris meluluhlantahkan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Ada yang mampu bertahan, ada pula yang pasrah menunggu nasib. Namun, perjuangan hidup tidak boleh berhenti. Sesulit apapun kondisinya jalan keluar pasti ada.
Pemerintah sendiri terus berimprovisasi mengatasi situasi. Intinya, pandemi memang tidak bisa dihindari, tapi bangsa ini harus tetap tegak berdiri. Mengatasi persoalan pandemi dengan segala kemampuan yang ada. Pandemi justru menguji ketangguhan, bahkan mendorong pemerintah melompat cepat memburu kemajuan.
Baca Juga: Bekas Kapolsek Kebayoran Baru Menggugat Kapolri dan Kapolda Metro Jaya
Sebagai nahkoda, Presiden Joko Widodo juga memberi arahan yang jelas dan tegas sebagai bekal menempuh krisis. Gas dan Rem, serta keberanian mengambil risiko.
“Gas dan rem jadi panduan kita dalam melaksanakan kebijakan pemerintah. Semuanya dalam satu komando di bawah arahan Presiden,†ujar Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moelldoko pada peluncuran Capaian Kinerja 2021 dengan tema Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh 2021 di Jakarta, awal pekan lalu.
Indonesia boleh sedikit menarik napas lega karena situasi pandemi di negeri ini perlahan-lahan mulai melandai. Berbagai kelonggaran sudah mulai dibuka, namun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Masyarakat tetap tidak boleh lengah karena Covid-19 masih ada. Covid-19 masih menjadi ancaman nyata. Hanya dengan kedisiplinan masyarakat maka badai pandemi lambat laun akan pergi.
Baca Juga: Koruptor yang Ditangkap KPK Meningkat di Tahun 2022
Mengutip ada yang disampaikan Moeldoko bahwa pandemi juga menciptakan sejumlah perilaku baru dalam berbagai aktivitas. Perilaku baru itu melahirkan berbagai lompatan dan percepatan pada berbagai sektor.
“Krisis telah membawa sejumlah tantangan tetapi juga memberikan peluang. Ditambah penegasan Presiden terkait penanganan pandemi. Kita di bawah satu komando yakni Presiden yang menegaskan bahwa kita harus membajak krisis demi meneruskan agenda strategis mewujudkan Indonesia Maju,†mantan Panglima TNI itu menegskan.
Menurut Moeldoko, terciptanya lompatan dan percepatan di masa krisis Covid-10 menjadi bukti adanya ketangguhan kolektif setiap individu dan bangsa. Mulai dari penanganan lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua hingga percepatan vaksinasi.
“Kasus Covid-19 berhasil kita kendalikan, kita juga cepat memutus penularan dengan tracing, tracking, dan testing dengan solusi digital Peduli Lindung. Selain itu, juga dilakukan percepatan vaksinasi merah putih untuk mendorong swadaya vaksin,†lanjutnya.
Pada sektor ekonomi, pemerintah berhasil melewati ancaman resesi dengan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), melalui bantuan sosial (Bansos) kepada masyarakat miskin dan insentif untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kebijakan kartu pra kerja juga menjadi penolong dan menahan lajunya angka pengangguran.
“UMKM yang menjadi penyangga kita di krisis ekonomi 1998 kembali menjadi pilar kuat di masa krisis pandemi. Digitalisasi UMKM terus digenjot dan berbagai insentif dikeluarkan untuk menjaga kondisi bisnis UMKM,†Moeldoko memaparkan.
Covid-19 boleh melanda dunia, tapi lagi-lagi krisis Covid-19 tidak menyurutkan reformasi birokrasi dan deregulasi. Selain itu, konsolidasi riset terus dilakukan untuk memastikan talenta-talenta unggul dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
Tradisi penyusunan laporan capaian kinerja dimulai sejak 2015 setiap tanggal 20 Oktober. Laporan ini adalah bentuk pertanggung jawaban jalannya pemerintahan dalam satu tahun terakhir. Secara tradisi, laporan disampaikan kepada publik agar masyarakat lebih memahami apa yang telah dilakukan pemerintah.
Sejumlah capaian ditampilkan dalam buku tersebut di antaranya adalah penyelesaian kasus tanah dengan pendekatan baru yang melibatkan organisasi sipil. Selain lima arahan besar Presiden, buku ini juga memuat capaian pembangunan di Papua dalam bidang SDM, infrastruktur, transformasi ekonomi, deregulasi dan reformasi birokrasi serta kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang baru selesai.