Dukung Produk Dalam Negeri, LKPP Bekukan Belasan Ribu Produk Impor

Nasional

Kamis, 25 Agustus 2022 | 00:00 WIB
Dukung Produk Dalam Negeri, LKPP Bekukan Belasan Ribu Produk Impor

Forumterkininews.id, Jakarta - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) membekukan 13.600 produk impor dari katalog elektronik (e-katalog) yang sudah ada subtitusinya dari dalam negeri.

rb-1

Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas menyatakan kebijakan ini dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Azwar menjelaskan pembekuan produk-produk impor menjadi langkah yang dilakukan bersamaan dengan afirmasi kemudahan produk-produk lokal dan UMKM ke dalam e-katalog.

"Ada 13.600 produk impor yang sudah ada subtitusinya kita bekukan. Alias tidak bisa dibeli di e-katalog," kata Azwar Anas dalam keterangan pers, Kamis (25/8).

Baca Juga: Mahfud: Indonesia Harus Masuk Organisasi Anti Pencucian Uang

rb-3

Mantan Bupati Banyuwangi 2010-2021 itu meyakini tren pembekuan produk impor e-katalog akan meningkat seiring pemanfaatan teknologi blockchain. Juga big data yang masih dikerjakan bersama PT Telkom.

Pembekuan produk-produk impor tersebut tentunya tidak lepas dari arahan Presiden Jokowi yang diteruskan oleh LKPP dengan memotong mata rantai proses tayang produk di e-katalog. Hal itu disebut Azwar Anas berperan besar atas meningkatnya kehadiran produk-produk dalam negeri di e-katalog.

"Dulu perlu delapan proses sekarang dua proses saja. Maka kala dulu hanya ada 52.000 produk, kurang lebih sekarang 600.000 produk untuk e-katalog," katanya.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Karyawan PT KAI Gunakan Kostum Perjuangan

Dalam kesempatan yang sama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, Presiden Jokowi terus mengarahkan agar ada langkah keberpihakan terhadap produk-produk dalam negeri. Terutama untuk pemenuhan belanja APBN maupun APBD.

"Dan dalam hal produk dalam negeri ini yang diinginkan adalah yang benar-benar Tingkat Kandungan Dalam Negerinya (TKDN) itu tinggi. Bukan barang impor hanya diganti bungkusnya, misalkan dengan 1-2 persen kemudian dibilang produk dalam negeri," kata Suharso.

Untuk itu, kata dia, pemerintah nantinya akan merancang regulasi sertifikasi produk-produk dalam negeri termasuk untuk yang masuk ke e-katalog. Suharso menegaskan, dengan lompatan dari 600.000 produk dalam negeri yang sudah ada di e-katalog, pemerintah menargetkan bisa mencapai satu juta produk dalam negeri pada akhir tahun ini. Kemudian menjadi dua juta produk dalam negeri per tahun depan.

Tag Nasional Produk Impor Suharso Manoarfa Azwar Annas E-Catalog

Terkini