Dukung Produk Dalam Negeri, LKPP Bekukan Belasan Ribu Produk Impor
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) membekukan 13.600 produk impor dari katalog elektronik (e-katalog) yang sudah ada subtitusinya dari dalam negeri.
Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas menyatakan kebijakan ini dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Azwar menjelaskan pembekuan produk-produk impor menjadi langkah yang dilakukan bersamaan dengan afirmasi kemudahan produk-produk lokal dan UMKM ke dalam e-katalog.
"Ada 13.600 produk impor yang sudah ada subtitusinya kita bekukan. Alias tidak bisa dibeli di e-katalog," kata Azwar Anas dalam keterangan pers, Kamis (25/8).
Baca Juga: Mahfud: Indonesia Harus Masuk Organisasi Anti Pencucian Uang
Mantan Bupati Banyuwangi 2010-2021 itu meyakini tren pembekuan produk impor e-katalog akan meningkat seiring pemanfaatan teknologi blockchain. Juga big data yang masih dikerjakan bersama PT Telkom.
Pembekuan produk-produk impor tersebut tentunya tidak lepas dari arahan Presiden Jokowi yang diteruskan oleh LKPP dengan memotong mata rantai proses tayang produk di e-katalog. Hal itu disebut Azwar Anas berperan besar atas meningkatnya kehadiran produk-produk dalam negeri di e-katalog.
"Dulu perlu delapan proses sekarang dua proses saja. Maka kala dulu hanya ada 52.000 produk, kurang lebih sekarang 600.000 produk untuk e-katalog," katanya.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Karyawan PT KAI Gunakan Kostum Perjuangan
Dalam kesempatan yang sama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, Presiden Jokowi terus mengarahkan agar ada langkah keberpihakan terhadap produk-produk dalam negeri. Terutama untuk pemenuhan belanja APBN maupun APBD.
"Dan dalam hal produk dalam negeri ini yang diinginkan adalah yang benar-benar Tingkat Kandungan Dalam Negerinya (TKDN) itu tinggi. Bukan barang impor hanya diganti bungkusnya, misalkan dengan 1-2 persen kemudian dibilang produk dalam negeri," kata Suharso.
Untuk itu, kata dia, pemerintah nantinya akan merancang regulasi sertifikasi produk-produk dalam negeri termasuk untuk yang masuk ke e-katalog. Suharso menegaskan, dengan lompatan dari 600.000 produk dalam negeri yang sudah ada di e-katalog, pemerintah menargetkan bisa mencapai satu juta produk dalam negeri pada akhir tahun ini. Kemudian menjadi dua juta produk dalam negeri per tahun depan.