Ekraf Lokomotif Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan

FTNews – Ekonomi kreatif (ekraf) diyakini jadi lokomotif utama dalam mendorong kemajuan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Hal itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno sampaikan saat menghadiri acara ASEAN-UK Creative Economy Policy Roundtable, Selasa (26/3). 

Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa ekonomi kreatif (ekraf) merupakan lokomotif utama dalam mendorong kemajuan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Ia juga menjelaskan bahwa ekraf dapat menjadi pilar ekonomi masa depan. Hal ini akan beriringan dengan peralihan ekonomi ekstraktif, menjadi sesuatu yang lebih mengedepankan inovasi, adaptasi, dan kreativitas.

“Seluruh dunia pun telah mengakui ekonomi kreatif berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan,” ungkap sang Menparekraf.

“Dan resolusi ini juga menunjukkan potensi untuk peningkatan pendapatan, ekspor, hingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” lanjutnya.

Berdasarkan data pada tahun 2023, ekspor ekraf Indonesia berhasil menyumbang $24,32 miliar atau sekitar Rp385 triliun. Selain itu, nilai tambah ekraf mencapai $94 miliar atau Rp1,4 triliun.

Tingginya angka ini berasal dari tiga subsektor ekraf unggulan milik Indonesia, yaitu kuliner, fesyen, dan kriya.

“Kontribusi ekonomi kreatif di bidang kuliner mencapai 42 persen,” ungkap Sandiaga.

Tantangan dan Rintangan Ekonomi Kreatif

Menparekraf Sandiaga Uno dalam ASEAN-UK Creative Economy Policy Roundtable pada hari Selasa (26/3). Foto: Kemenparekraf

Meskipun berkembang sangat pesat, masih terdapat tantangan dan rintangan yang harus pemerintah dan pelaku ekraf antisipasi dan sikapi dengan cermat. 

Terutama, keberadaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan juga dapat berdampak dalam pembukaan lapangan pekerjaan di masa depan.

“Namun kami yakin, beberapa bagian dari ekonomi kreatif akan membutuhkan waktu yang lama agar AI dapat menyamainya. Misal kreativitas dan pemikiran inovatif manusia,” jelas mantan Wakil Gubernur Jakarta ini.

Kemenparekraf sudah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat infrastruktur ekonomi kreatif. 

BACA JUGA:   Fenomena WNI Jadi Pekerja Judi Online di Kamboja Meroket

Serta, untuk memitigasi dampak dari perlambatan ekonomi global seperti meningkatkan akses pembiayaan dan meningkatkan manajemen properti intelektual. Selain itu, mereka juga akan menciptakan dan memperluas jejaring ekraf dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pelaku ekraf.

“Langkah-langkah tersebut tentu dilakukan melalui aksi kolaboratif agar memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan kesejahteraan yang lebih baik,” ucap Sandiaga.

Artikel Terkait