Viral Pria Maroko Nyalakan Rokok di Monumen Arc de Triomphe Prancis, Berujung Pencabutan Izin Tinggal

Prancis mencabut izin tinggal seorang pria yang menyalakan rokok di monumen perang di Paris setelah ia tertangkap kamera dan videonya viral di media sosial.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau menyebut tindakan seorang pria Maroko berusia 47 tahun "tidak sopan dan menyedihkan" setelah penangkapannya.
Video Pria Itu Viral
Baca Juga: Istri Presiden Prancis Brigitte Macron Bakal Buktikan Dirinya Perempuan Tulen di Pengadilan
Api monumen Arc de Triomphe. (YouTube @Le Parisien)
Dikutip Fox News, rekaman video yang memperlihatkan ia menyalakan rokok di bawah Arc de Triomphe viral dan memicu kemarahan netizen Prancis.
"Pria yang menodai Makam Prajurit Tak Dikenal dengan menyalakan rokok menggunakan api monumen ditangkap di Paris karena melanggar situs pemakaman, makam, guci, atau monumen yang didirikan untuk mengenang para korban. Ia ditahan dan mengakui fakta-faktanya," tulis Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau di X.
Baca Juga: Israel Izinkan Negara Asing untuk Kirimkan Bantuan ke Gaza, Takut ke Prancis?
Pada hari Rabu, Kementerian Dalam Negeri Prancis mengumumkan bahwa izin tinggal pria tak dikenal tersebut telah dicabut, lapor Politico.
Arc de Triomphe
Pria nyalakan rokok di api monumen Arc de Triomphe. (YouTube @Le Parisien)
Monumen Perang Prajurit Tak Dikenal berisi api dan makam seorang prajurit yang gugur dalam Perang Dunia I di bawah lengkungan Arc de Triomphe.
Rekaman kejadian menunjukkan seorang pria berlutut di samping tugu peringatan, yang tampaknya terlarang bagi pengunjung. Ia terlihat membungkuk di atas api yang keluar dari tugu peringatan untuk menyalakan rokoknya sebelum cepat-cepat pergi. Perilakunya disaksikan oleh para turis yang tercengang.
Pria itu dilaporkan memiliki status legal di Prancis dan dikenal oleh polisi.
Patricia Miralles, Wakil Menteri Urusan Memori dan Veteran, mengatakan ia "marah" atas apa yang terjadi.
"Berjalan di Makam Prajurit Tak Dikenal. Menyalakan rokoknya dengan api abadi. Ini bukan sekadar kesalahan langkah: ini adalah penodaan," tulisnya di X. "Prancis tidak akan pernah menoleransi penodaan kenangan mereka yang gugur untuknya. Tidak akan pernah."