Garuda Indonesia Kembali Ajukan Perpanjangan Proses PKPU

Forumterkininews.id, Jakarta - PT Garuda Indonesia mengajukan permohonan perpanjangan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) selama 30 hari kepada Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Rabu (11/5)

Pengajuan perpanjangan waktu ini mempertimbangkan verifikasi klaim yang masih berlangsung. Kemudian mekanisme rencana perdamaian yang masih didiskusikan lebih lanjut dengan para kreditur perseroan. Sekaligus mengakomodir permintaan dari beberapa kreditur.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, permohonan perpanjangan PKPU akan memberikan kesempatan optimal bagi Garuda dan segenap kreditur. Termasuk lessor, dalam mencapai kesepakatan bersama.

Baca Juga: Sandiaga Uno Cabut dari Gerindra, Dasco: Suratnya Sih Belum Diterima

Sehubungan dengan tenggat waktu, Garuda berharap pengajuan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya sebelum finalisasi rencana perdamaian dan penuntasan proses PKPU. Proses perpanjangan PKPU ini akan menjadi permohonan perpanjangan terakhir yang diharapkan dapat dimaksimalkan seluruh pihak.

“Sebagaimana PKPU yang bertujuan mendapatkan win-win solution bagi seluruh pihak yang terkait, kami percaya proses ini perlu dijalani secara seksama dan dengan prinsip kehati-hatian,” ujarnya dalam keterangan rilis di Jakarta

Pihak Garuda Indonesia berterima kasih atas dukungan dan pengertian dari para kreditur sepanjang proses PKPU berlangsung, yang sejauh ini berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Polri Alami Peningkatan

"Hal ini menjadi penanda penting bahwa proses komunikasi yang selama ini berlangsung telah menunjukan optimisme yang semakin solid terhadap outlook bisnis Garuda ke depannya,” sambungnya

Selama proses PKPU berlangsung, Garuda berkomitmen untuk menjamin operasi penerbangan angkutan penumpang dan kargo tetap berjalan normal.

Lebih lanjut, kinerja operasional Garuda pada penutup kuartal 1-2022 mulai menunjukan peningkatan yang menjanjikan. Hal tersebut turut ditunjang adanya relaksasi kebijakan mobilitas perjalanan yang mendorong minat masyarakat menggunakan transportasi udara meningkat.

"Selain itu, dioperasikannya layanan penerbangan umrah dari sejumlah kota besar di Indonesia. Serta akan dilaksanakannya penerbangan haji menjadi sinyal positif dalam upaya percepatan pemulihan kinerja," tutup Irfan.