Gubernur BI: Ekonomi Digital Ibarat Pisau Bermata Dua
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta- Ekonomi digital bak pisau bermata dua. Di satu sisi punya andil besar dalam percepatan pemulihan ekonomi dan inklusivitas sistem keuangan, namun di sisi lain punya sejumlah risiko. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Kamis (11/11).
Tumbuhnya ekonomi dan keuangan digital juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi positif. Sayangnya di sisi lain, muncul sejumlah risiko yang bahkan merugikan masyarakat, seperti pinjol ilegal.
Menurut Perry, masifnya digitalisasi yang terjadi semenjak pandemi Covid-19 menjadi kunci utama dalam mengakselerasi ekonomi.
Baca Juga: Tindaklanjuti Pertemuan G20, Pemerintah Kanada Jalin Kerjasama dengan Universitas Prasetya Mulya
"Di sisi lain kita harus sadar digitalisasi juga ada sejumlah risiko. Shadow banking, perlindungan data pribadi, serangan siber, atau bahkan yang sekarang meresahkan masyarakat adalah pinjaman online ilegal," tutur Perry.
Risiko ini, kata Perry, mesti dimitigasi secara cepat biar tak merugikan masyarakat lebih besar lagi. Upaya ini termasuk ditempuh oleh BI selaku bank sentral.
Terlebih lagi, transaksi keuangan digital meningkat cukup pesat selama pandemi Covid-19. Baik yang dilayani oleh perbankan digital, maupun perusahaan jasa sistem pembayaran dan e-commerce.
Baca Juga: Polisi Ingatkan Pemudik Ada 23 Gerbang Tol Rawan MacetÂÂ
"Sebagai otoritas bank sentral, BI menyadari dua hal itu. Antara manfaat dan risiko dalam melakukan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran yang sudah dilakukan sejak Mei 2019, 10 bulan sebelum pandemi Covid-19," pungkas Gubernur BI itu.