Daerah

Gubernur Mahyeldi: Seluruh Sumbar Sudah Bisa Diakses, Tak Ada lagi Daerah Terisolasi

05 Desember 2025 | 19:43 WIB
Gubernur Mahyeldi: Seluruh Sumbar Sudah Bisa Diakses, Tak Ada lagi Daerah Terisolasi
ilustrasi [Foto: BNPB]

Berkat kerja keras semua pihak, akhirnya sejumlah daerah terisolir di Sumatera Barat berhasil dibuka. Meski untuk mengakses daerah-daerah tersebut hanya terbatas pada kendaraan roda dua, helicopter dan pesawat kecil. Dengan begitu kini di Sumbar tidak ada lagi daerah terisolir.

rb-1

Kepastian tersebut disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Jumat (5/12/2025). Dengan tersambungnya akses tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dapat mempercepat pengiriman bantuan logistik ke daerah terdampak bencana, ujar Mahyeldi.

“Alhamdulillah, saat ini seluruh wilayah sudah dapat diakses. Tidak ada lagi daerah yang terisolasi,” ujar Mahyeldi di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana, Kantor Gubernur Sumbar, Kota Padang, Jumat (5/12/2025).

Baca Juga: Dari 200 Korban Meninggal, 174 Teridentifikasi, Sejumlah Potongan Tubuh dalam Proses DVI

rb-3

Mahyeldi menjelaskan, sejumlah jalan yang sempat tertutup longsor kini mulai bisa dilalui, meskipun sebagian masih terbatas untuk kendaraan roda dua.v“Dari hasil tinjauan lapangan, jalur menuju Maninjau dan Agam sudah bisa dilewati sepeda motor. Begitu juga dengan jalur Lembah Anai yang kini mulai terbuka,” tuturnya, dilansir InfoPublik.

Jemban Rusak Masih Diperbaiki, Listrik dan Air Bersih Berangsur Normal

Beberapa titik lain masih dalam tahap perbaikan akibat jembatan rusak dan longsor berat, terutama di Kabupaten Pesisir Selatan dan Tanah Datar. Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan penanganan darurat di sejumlah lokasi terdampak.

Baca Juga: Update Bencana Sumbar: Jumlah Korban Meninggal Meningkat Jadi 90 Orang dan 85 Hilang

Gubernur menyebut, layanan dasar seperti listrik dan air bersih juga mulai berangsur normal. Petugas PLN masih melakukan perbaikan jaringan di beberapa daerah terdampak, antara lain di Agam, Maninjau, Bayang, dan sebagian wilayah di Lima Puluh Kota.

“Proses perbaikan jaringan listrik terus berjalan karena banyak tiang yang roboh dan jalur belum stabil. PLN bekerja siang malam untuk menormalkan kembali pasokan listrik,” katanya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Sumbar menyiagakan petugas kesehatan lingkungan untuk memastikan air minum masyarakat aman dari pencemaran dan layak dikonsumsi.

300 Ton Beras Didistribusikan Melalui Dapur Umum

Mahyeldi mengungkapkan, hingga kini sebanyak 300 ton beras telah dikirim ke berbagai wilayah terdampak. Bantuan tersebut didistribusikan melalui dapur umum yang dikelola oleh Dinas Sosial, pemerintah kabupaten/kota, serta unsur TNI dan Polri.

“Beras dan logistik sudah kami kirim ke dapur umum di berbagai daerah. Dapur-dapur ini menyuplai kebutuhan harian masyarakat terdampak,” jelasnya.

Selain itu, bantuan juga terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi, lembaga kemanusiaan, serta perusahaan nasional yang menyalurkan bantuan melalui posko terpadu di tingkat provinsi.

Penanganan pascabencana di Sumbar melibatkan berbagai unsur. Selain Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota, kegiatan tanggap darurat turut didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian/Lembaga, TNI, Polri, dan anggota DPR RI yang meninjau langsung lokasi terdampak.

“Alhamdulillah, seluruh pihak sudah bergerak. Dari pemerintah pusat, DPR, hingga dunia usaha turun langsung membantu. Ini bentuk nyata kebersamaan,” kata Mahyeldi.

Mahyeldi menegaskan, masa tanggap darurat akan berlangsung hingga 8 Desember 2025, dengan fokus utama pada pemulihan akses, distribusi bantuan, dan pelayanan dasar masyarakat.

Ia menjelaskan, terdapat 121 jembatan rusak, puluhan kilometer jalan terputus, serta kerusakan pada fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, pertanian, dan infrastruktur publik lainnya. “Sekarang bukan waktunya saling menyalahkan. Saatnya kita bersatu membantu masyarakat. Sinergi ini harus dijaga agar proses pemulihan dan rehabilitasi berjalan cepat,” tegasnya.

Mahyeldi juga mengajak masyarakat di daerah yang tidak terdampak untuk ikut membantu korban bencana, baik melalui tenaga, logistik, maupun dukungan moral. “Kita berharap masyarakat yang tidak terdampak ikut bergotong-royong membantu saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Dengan kebersamaan, insyaallah kita bisa pulih lebih cepat,” ucapnya.

Tag Bencana Sumbar