Guru Dikeroyok Siswa di Kelas Viral di Medsos, Netizen Geram
Daerah

Publik dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan seorang guru pria dikeroyok oleh tiga siswa laki-laki di dalam kelas.
Video berdurasi 14 detik yang beredar luas di media sosial ini menampilkan momen mengerikan ketika sang guru tampak dipukul berkali-kali oleh siswanya yang memiliki postur lebih besar darinya.
Dalam video tersebut, guru terlihat dipegangi oleh beberapa siswa sebelum menerima serangan fisik.
Baca Juga: Video Viral Bu Guru Salsa, Sudah Klarfikasi di TIkTok Mengaku Korban
Kejadian ini memicu gelombang kecaman dari warganet yang menyoroti menurunnya rasa hormat terhadap tenaga pendidik.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah maupun pihak berwenang terkait insiden ini.
Namun, masyarakat berharap kejadian ini segera ditindaklanjuti demi menjaga wibawa guru dan menciptakan lingkungan belajar yang aman.
Baca Juga: Setelah Viral Video 1 Menit 47 Detik, Akhirnya Bulan Sutena Tampil Lagi di Film Made in Bali
@RinaS: “Kejadian ini sangat memalukan! Seharusnya kita bisa mengajarkan anak-anak untuk menghormati guru sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha mereka.
Orang tua dan sekolah perlu lebih serius dalam mendidik anak-anak untuk menghargai tenaga pendidik.”
@Budi_Putra: “Ini jelas bukan hanya soal kekerasan fisik, tapi juga soal mentalitas siswa yang kurang terdidik tentang nilai saling menghormati.
Pihak sekolah harus tegas memberi sanksi dan juga mengedukasi para siswa tentang perilaku yang tidak bisa diterima.”
@Maya_Lina: “Sedih sekali lihat ini. Guru itu bekerja keras untuk mendidik anak-anak, bukan untuk jadi sasaran kekerasan.
Semoga kejadian ini cepat diusut dan ada tindakan tegas, demi keamanan dan kenyamanan para guru di seluruh Indonesia.”
@Fajar_21: “Bukan hanya pihak sekolah yang harus bertanggung jawab, tapi juga orang tua. Mereka yang pertama kali menanamkan nilai kepada anak-anak, jadi harus lebih aware terhadap perilaku anak di luar rumah.”
@DediKurnia: “Ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan karakter sejak dini.
Kalau sudah begini, yang rugi bukan cuma guru, tapi juga masa depan anak-anak itu sendiri. Semoga ada perbaikan sistem yang lebih baik ke depannya.”