Kebijakan Baru: Guru Program RPL Bisa Lulus Sarjana Tanpa Skripsi

Nasional

Sabtu, 20 September 2025 | 18:31 WIB
Kebijakan Baru: Guru Program RPL Bisa Lulus Sarjana Tanpa Skripsi
Ilustrasi/Foto: IG Kemendikdasmen

Para guru Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) kini boleh lega. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membuat kebijakan baru yang mempermudah mereka dalam meraih gelar Sarjana (S1) atau pun Diploma IV (D4).

rb-1

Untuk meraih kelulusan, kini mereka tidak lagi diwajibkan membuat skripsi. Melainkan, dapat menuntaskan studi melalui bentuk tugas akhir lain yang lebih sederhana.

Kebijakan tersebut disampaikan Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Non-formal Kemendikdasmen, Suparto, dalam forum dialog Kemendikdasmen bersama media di Jumat (19/9/2025).

rb-3

“Skripsi sering menjadi hambatan berat bagi guru. Karena itu, perguruan tinggi kami beri keleluasaan untuk mengganti dengan proyek, makalah reflektif, atau laporan sederhana. Khusus untuk kelompok afirmasi berusia 47–55 tahun. Tugas akhir tidak boleh menjadi beban, tetapi justru memudahkan agar mereka bisa lulus sesuai target,” tegas Suparto.

Pengakuan Akademik terhadap Pengalaman Panjang Guru dalam Mengajar

Program RPL dirancang untuk memberikan pengakuan akademik terhadap pengalaman panjang guru dalam mengajar. Melalui skema afirmasi, peserta bisa memperoleh pengakuan hingga 100 satuan kredit semester (SKS) dari total 144 SKS, sehingga cukup menyelesaikan sekitar 44 SKS dalam dua semester.

Adapun peserta reguler, yakni guru berusia di bawah 47 tahun, biasanya hanya memperoleh pengakuan sekitar 50 persen dari total SKS. Dengan demikian, masa studi mereka berlangsung antara dua hingga empat semester, tergantung hasil rekognisi masing-masing.

“Yang penting bukan sekadar administratif gelar S1, melainkan peningkatan kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan personal. Guru harus berdaya menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamis,” tegas Suparto.

Kemendikdasmen Targetkan 12.500 Guru Ikut RPL

Pada 2025, Kemendikdasmen menargetkan 12.500 guru dapat mengikuti program afirmasi RPL. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.700 berasal dari guru TK dan 5.755 dari guru SD. Mereka telah memenuhi persyaratan administrasi dan akan memulai kuliah di perguruan tinggi yang telah bekerja sama dengan pemerintah.

Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menutup kesenjangan kualifikasi guru. Hingga saat ini, tercatat 233.818 guru dari jenjang PAUD hingga sekolah menengah yang belum memiliki ijazah S1. “Target ke depan masih sangat besar. Kami ingin memastikan semakin banyak guru yang bisa segera menyelesaikan studi dan memenuhi standar kualifikasi akademik nasional,” tutur Suparto, dilansir InfoPublik.

Program RPL dipandang sebagai investasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Dengan semakin banyak guru yang berkompeten, kualitas pembelajaran di kelas dapat ditingkatkan, sehingga anak-anak Indonesia mendapat fondasi pendidikan yang lebih kuat sejak usia dini.***

Tag Guru Program RPL

Terkini