Harap Disimak! Ini Peraturan Menaker Terbaru soal THR 2025 Untuk Pekerja Swasta

Nasional

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:11 WIB
Harap Disimak! Ini Peraturan Menaker Terbaru soal THR 2025 Untuk Pekerja Swasta
Ilustrasi THR (Pixabay)

Menteri Ketenagakerjaan (menaker) Yassierli menerbitkan peraturan baru mengenai tunjangan hari raya (THR) keagamaan atau THR 2025 untuk pekerja swasta.

rb-1

Peraturan baru mengenai THR 2025 itu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No.M/2/HK.04.00/III/2025 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Tahun 2025 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Melalui peraturan THR 2025 itu, Menaker Yassierli mewajibkan pengusaha untuk memberikan THR pada pekerjanya.

Baca Juga: Driver Ojol Kecewa, Bonus Hari Raya Jauh dari Harapan

rb-3

Kewajiban itu juga sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) No.36/2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.6/2016 tentang THR Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Kantor Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta (Instagram)

Dan melalui surat edaran tentang THR 2025 itu, Yassierli juga mengungkapkan kriteria pekerja yang berhak menerima THR.

Menurutnya, THR diberikan pada pekerja yang telah memiliki masa kerja minimal satu bulan secara terus menerus atau lebih.

Baca Juga: Disnakertrans Riau: Laporkan jika Pencairan THR Bermasalah, akan Tindaklanjuti

“THR Keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus,” tulis Yassierli dalam SE tertanggal 10 Maret 2025.

Tak hanya itu, THR juga wajib diberikan pada pekerja yang berstatus perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

Untuk pekerja dengan status ini, besaran THR nya bervariasi, disesuaikan dengan masa kerja masing-masing pekerja.

Pekerja yang telah bekerja minimal 12 bulan, mendapatkan THR sebesar 1 bulan upah.

Sementara pekerja yang masa kerjanya kurang dari 12 bulan, mendapatkan THR secara proporsional, sesuai dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 bulan dikali 1 bulan upah.

Ilustrasi pekerja atau buruh (Instagram)

Sementara pekerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, penghitungan THR nya adalah sebagai berikut:

a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

b. Pekerja/Buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

Yassierli juga mengimbau pengusaha agar THR wajib dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya Lebaran 2025 dan tidak boleh dicicil.

“THR Keagamaan wajib dibayarkan oleh Pengusaha secara penuh dan tidak boleh dicicil,” tegasnya.

Tag Menteri Ketenagakerjaan Menaker Yassierli Yassierli tunjangan hari raya THR 2025

Terkini