Sumatera Utara

Harga Pangan di Sumut Turun Saat Natal, Stabil hingga Awal 2026?

25 Desember 2025 | 17:54 WIB
Harga Pangan di Sumut Turun Saat Natal, Stabil hingga Awal 2026?
Ilustrasi kebutuhan bahan pangan. [Istimewa]

Harga sejumlah kebutuhan pangan di Sumatera Utara (Sumut) terpantau mengalami penurunan menjelang hingga Hari Raya Natal 2025.

rb-1

Berdasarkan pemantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) serta hasil observasi langsung di lapangan, kondisi harga pangan secara umum dinilai terkendali dan diproyeksikan stabil hingga awal tahun 2026.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan penurunan harga paling terlihat pada komoditas cabai merah.

Baca Juga: Penampakan 4 Pulau Aceh Masuk Sumut, Keindahan 'Surga Tersembunyi' di Ujung Barat

rb-3

Di Kota Medan, harga cabai merah turun signifikan dari Rp37.800 per kilogram pada awal pekan menjadi Rp32.100 per kilogram menjelang Natal.

Ilustrasi cabai. [Istimewa]Ilustrasi cabai. [Istimewa]Bahkan pada Hari Natal, 25 Desember 2025, cabai merah ditransaksikan di kisaran Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

“Penurunan harga cabai merah ini tidak hanya terjadi di Medan, tetapi juga di sejumlah wilayah lain di Sumatera Utara. Di Deli Serdang misalnya, cabai merah dijual sekitar Rp25.000 per kilogram,” ujar Gunawan.

Baca Juga: Prabowo Tinjau Langsung Penanganan Bencana di Sumatera, Korban Jiwa Tembus 442

Selain cabai merah, harga cabai rawit merah atau cabai caplak juga mengalami penurunan. Dari sebelumnya berada di kisaran Rp55.000 per kilogram, kini turun menjadi sekitar Rp50.000 per kilogram.

Gunawan juga mencatat adanya penurunan harga daging ayam, khususnya di wilayah Sibolga dan Gunungsitoli, Nias. Wilayah tersebut sebelumnya sempat mengalami anomali harga akibat keterbatasan pasokan.

Namun, dengan meningkatnya suplai, harga daging ayam kini kembali turun. Sementara di wilayah lain di Sumatera Utara, harga daging ayam relatif stabil.

“Penurunan harga ini menunjukkan bahwa distribusi pasokan berjalan lebih baik, terutama di daerah yang sebelumnya mengalami tekanan harga,” jelasnya.

Sementara itu, harga telur ayam terpantau turun sekitar Rp50 per butir. Menurut Gunawan, penurunan ini lebih disebabkan oleh melemahnya permintaan masyarakat seiring dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Di sisi lain, harga minyak goreng curah dan gula pasir juga menunjukkan tren penurunan di sejumlah daerah, meskipun tidak terjadi secara serentak.

Ilustrasi minyak goreng. [Istimewa]Ilustrasi minyak goreng. [Istimewa]Untuk komoditas bawang merah, harga sempat turun dari Rp42.100 per kilogram pada awal pekan menjadi Rp41.400 per kilogram hingga H-1 Natal.

Namun, pada Hari Natal, beberapa wilayah justru mengalami kenaikan harga. Di Pasar Tanjung Morawa, Deli Serdang, harga bawang merah naik dari Rp36.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.

Berbeda dengan komoditas lainnya, harga cabai rawit hijau masih bertahan tinggi di kisaran Rp80.000 per kilogram.

Harga cabai rawit hijau terpantau relatif stabil sejak awal pekan di rentang Rp70.000 hingga Rp85.000 per kilogram, dipengaruhi oleh gangguan pasokan akibat bencana di wilayah produsen cabai rawit di Aceh Tengah.

Sementara itu, harga beras tercatat mengalami kenaikan sekitar Rp500 per kilogram di pasar tradisional Kota Medan berdasarkan data PIHPS. Kenaikan tersebut dinilai wajar karena musim panen raya telah terlewati.

“Secara keseluruhan, harga kebutuhan pangan saat Natal berada dalam kondisi terkendali. Dengan melihat dinamika pasokan dan permintaan saat ini, harga pangan diproyeksikan bergerak stabil hingga awal tahun 2026,” pungkas Gunawan Benjamin.

Tag Natal Ekonomi Sumut Harga pangan