Hari Ini, 16 Tahun Lalu : Soeharto Tutup Usia, Begini Kisahnya

FTNews – Hari ini 16 tahun yang lalu, Presiden Republik Indonesia kedua Soeharto tutup usia pada 27 Januari 2008 di usia 87 tahun. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, mantan penguasa Orde Baru tersebut, menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta sejak 4 Januari 2008 karena sakit.

Tim Dokter Kepresidenan kepada media kala itu menjelaskan, Pak Harto meninggal setelah mengalami gagal fungsi multiorgan. Mulai dari tidak berfungsinya otak, paru-paru, pencernaan hingga jantung.

Jenazahnya disemayamkan di Jalan Cendana No 6, Jakarta Pusat. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melayat ke rumah duka.

Pemerintahan SBY pun menyatakan hari berkabung nasional selama 7 hari sejak Minggu (27/1) hingga Sabtu (2/2). Instansi pemerintah, swasta dan masyarakat pun wajib mengibarkan bendera setengah tiang.

Sebelum dikebumikan di Kompleks Pemakaman Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, bapak pembangunan ini disholatkan di Masjid At-Tien Taman Mini. Lalu jenazah diterbangkan lewat Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta menuju lokasi pemakaman.

Pria kelahiran Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul 8 Juni 1921 menjabat presiden selama 32 tahun dan akhirnya lengser pada 21 Mei 1998.

Saat memerintah, mertua Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini menggenjot pembangunan. Pembangunan infrastruktur jalan hingga 146.498 kilometer di tahun 1980. Lalu pembangunan sarana irigasi 4,09 juta hektare di tahun 1985.

Pemerintah Orde Baru pun meningkatkan produktivitas padi dan swasembada beras. Tak hanya itu, legacynya program keluarga berencana masih tetap berlangsung hingga saat ini.

Kala itu, Soeharto pun mampu menekan penduduk miskin dari 60 persen menjadi 15,1 persen.

Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim. Foto: Antara

Haru dan Jenaka

Dalam buku Pak Harto: Untold Stories terungkap kisah haru dan jenaka semasa hidupnya. Saat kehilangan ibu negara, belahan jiwanya, Pak Harto meneteskan air mata.

BACA JUGA:   Mahfud Pastikan Jaringan Menara BTS 4G Mulai Tersambung

Piye to kok ora bisa ditulung (bagaimana sih kok tidak bisa ditolong)?,” pertanyaan pak Harto yang limbung menghadapi kenyataan pahit itu. Tepat 28 April 1998, ibu Tien meninggal dunia.

Dalam buku itu, terungkap sosok ibu Tien Soeharto yang selalu mengobarkan semangat, menuangkan kasih sayang serta menguatkan hati.

Menteri Lingkungan Hidup era Pak Harto Prof Dr Emil Salim pun punya cerita menarik sekaligus haru. Kala itu sepasukan tentara siap menembaki serombongan gajah yang memporakporandakan kebun-kebun warga desa transmigrasi di Lampung.

Rupanya hewan-hewan besar ini keluar dari hutan karena setiap enam bulan sekali perlu berendam di laut untuk mendapatkan garam.

“Mendengar rencana itu, Pak Harto segera memerintahkan tentara agar tidak menembaki kelompok gajah saat mereka pulang nanti. Melainkan menggiringnya melalui jalan berbeda. Dengan peralatan yang bisa menghasilkan bunyi-bunyian seperti genderang dan terompet,” cerita Emil.

Saat kembali ke habitatnya di atas bukit, gajah-gajah pun tidak lagi menghancurkan kebun dan rumah desa transmigrasi.

Soeharto pun lengser pada Mei 1998. Gelombang aksi mahasiswa yang besar dan kerusuhan terjadi kala itu. Pemicunya terjadi krisis ekonomi yang melanda negeri.

Artikel Terkait