Hari Pendidikan Nasional, Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer: Dibentuk Karakter Disiplin

Sosial Budaya

Jumat, 02 Mei 2025 | 14:05 WIB
Hari Pendidikan Nasional, Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer: Dibentuk Karakter Disiplin
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. [Instagram]

Di momen Hari Pendidikan Nasional pada Jumat 2 Mei 2025, Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi mengungkap alasannya mengirim siswa nakal ke barak militer.

rb-1

Kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa nakal ke barak militer mendapat perhatian publik, ada yang pro tapi banyak juga yang kontra dengan kebijakannya.

Dedi menyampaikan alasannya mengirim siswa nakal ke barak militer karena melihat masifnya tawuran di kalangan remaja yang tak kunjung mereda.

Baca Juga: Berikut 50 Link Twibbon Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 : Unik Warnai Media Sosialmu!

rb-3

"Sekarang ini, banyak anak-anak tawuran tiap hari, saya ini sudah berapa puluh menangani korban tawuran yang mulai dari dibacok, ditusuk, babak belur," katanya seperti dilihat dari unggahan video di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi.

Tawuran remaja bukan mengakibatkan duka luka-luka atau bahkan merenggut nyawa, tapi menyusahkan para orangtua khususnya korban yang terpaksa keluar uang tidak sedikit untuk pengobatan.

"Biayanya puluhan juta," ucapnya.

Baca Juga: KPAI Ingatkan "Legacy" Ki Hadjar Dewantara di Hari Pendidikan Nasional 2024
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. [instagram]

Oleh sebab itu, Dedi Mulyadi mengambil tindakan-tindakan yang semestinya dilakukan dengan membawa siswa nakal ke barak militer.

"Kenapa? Karena orangtuanya tak sanggup ini ditangani di kepolisian karena masih remaja dikembalikan ke orangtuanya tetapi orangtuanya gak sanggup," katanya.

"Karena gak sanggup kita tangani deh, karena negara harus hadir, pada akhirnya kami menyepakati dibangun pola pendidikan kedisiplinan meninggalkan berbagai perilaku buruk di komplek tentara," sambung Dedi Mulyadi.

Ia pun menyampaikan secara gamblang kegiatan siswa di marak militer mulai dari tidur dan bangun secara teratur, belajar dan lainya.

"Diajarin apa sih? Diajarin tidur jam 8 malam, diajarin bangun jam 4, mandi kemudian salat subuh, kamarnya harus rapi kayak tentara tu, setelah itu nyapu di halaman setelah itu olahraga, sarapan," kata Dedi Mulyadi.

"Setelah itu masuk luar pembelajaran, dia belajar normal seperti siswa yang lain, setelah itu belajar keterampilan sepakbola, voli, dan berbagai keterampilan lainnya," tambahnya.

Dedi Mulyadi membantah kalau para siswa diajari latihan perang selama berada di barak militer.

"Jadi gak ada latihan perang, setelah itu lalu dibentuk karakter disiplin dan rasa cinta terhadap orangtua, terhadap sesama, terhadap negara," ungkapnya.

Lebih lanjut Dedi Mulyadi mengungkapkan kalau perbuatan remaja yang terlibat kenakalan sudah kelewat batas dan tidak boleh dibiarkan begitu saja.

"Tetapi kita juga paham perilaku buruk siswa tawuran, memakai narkoba, minum-minuman keras kemudian game online, motor-motoran itu sudah luar biasa," imbuhnya.

Dedi Mulyadi lalu mengajak semua pihak yang mengerti problem anak remaja untuk bersama membantu.

"Untuk itu kami mengajak kepada semuanya ingin membantu andaikata bapak ibu punya kemampuan memahami pendidikan anak, menyelesaikan problem anak remaja yang nakal dengan tangan terbuka kami menunggu ulurannya," pungkasnya.

Tag Dedi Mulyadi Siswa Nakal Barak Militer hari pendidikan nasional

Terkini