FTNews – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan 14 surat rekomendasi kepada bakal calon kepala daerah di Pilkada 2024.
Ada hal menarik dalam acara yang digelar di BrickHouse, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (8/9).
Pasangan bakal calon Bupati Kabupaten Landak Heri Saman dan wakilnya Vinsensius, membawa dua penari asal Suku Dayak. Mereka adalah Jeffry dan Petrus.
Jeffry menggunakan pakaian Ta’a Sapei Sapaq dari Dayak Kenyah. Sementara, Petrus menggunakan pakaian Prajurit Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng.
“Kita datang karena misi kebudayaan ya. Kita mengantar saudara kita Bapak Heri Saman yang menjadi bakal calon Bupati Landak,” ujarnya kepada FTNews, Kamis (8/9).
Jeffry dan Petrus sejatinya akan menari mengiringi bakal calon Heri Saman dan Vinsensius untuk menerima surat rekomendasi dari PSI. Tetapi, rencana itu batal terlaksana.
Jeffry yang juga memiliki keturunan Dayak Kenyah dan Kayan ini menegaskan mendukung kandidat yang akan menjaga kebudayaan Dayak.
“Dengan catatan ayo jaga budaya dayak. Kita ini satu, tapi kalo berkompetisi ya begini,” tegasnya.
Sebab, hal ini menjadi penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
“Karena Dayak itu sulit dipisahkan, mereka tetap satu saudara. Mau pilkada atau apapun yang membuat orang renggang, tapi kita tetap semangat untuk memperkuat tali persaudaraan,” tambahnya.
Terakhir, Jeffry dan Petrus menutup pernyataan dengan salam dari Dayak.
“Adil Katalino Bacuramin Kasaruga Basengat Kajubata,”
“Arus…, arus…, arus”
Falsafah ini diambil dari Bahasa Kanayatn yang biasa digunakan masyarakat Dayak “Ahe” yang bermukim di Kabupaten Pontianak, Landak, Bengkayang, dan Kota Pontianak.
“Adil ka’talino” artinya harus bersikap baik pada sesama manusia.
“Bacuramin ka’saruga” memiliki makna harus bercermin, berpandangan hidup seperti perkataan baik di surga.
Sedangkan, “Basengat Kajubata artinya kehidupan manusia bergantung pada Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian, jawaban sapaan ini berarti “amin” atau “ya”, “terus-terus mengalir” (seperti air), dan “terus hidup”.