Heboh Kasus Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Begini Cara Bedakan dengan Uang Asli
Hukum

Kasus sindikat pembuatan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar menghebohkan publik. Total 17 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Dua di antaranya merupakan pegawai UIN Makassar yang kekinian telah diberhentikan secara tidak hormat.
Sindikat uang palsu tersebut diduga telah mencetak dan mengedarkan uang palsu pecahan Rp 100 ribu dengan jumlah cukup banyak.
Baca Juga: Artis Sekar Arum Widara Ditangkap Kasus Duit Palsu Rp223 Juta, Ternyata Yang Lapor Suami Siri
Uang palsu tersebut bahkan mesin ATM pun disebut tidak mampu mendeteksinya.
Kasus ini tentu membuat masyarakat khawatir. Sebab, sulit untuk membedakan dengan uang asli.
Terkait ini, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim mengatakan, BI senantiasa memperkuat unsur pengaman atau security features keaslian uang dengan memperhatikan, menerapkan, dan mengadopsi inovasi teknologi terkini.
Baca Juga: Tersangka yang Ditangkap Terkait Uang Palsu, Pegawai Garuda Indonesia Berstatus Nonaktif
BI juga senantiasa memastikan uang beredar di masyarakat merupakan uang layak edar dan mudah dikenali ciri keasliannya.
Masyarakat dapat mengecek ciri-ciri keaslian uang rupiah kertas tahun emisi 2022 yang lengkap melalui halaman website Bank Indonesia.
Salah satu cara yang mudah yang dapat dilakukan, yaitu dengan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) maupun menggunakan alat bantu sederhana seperti lampu ultraviolet (UV) dan kaca pembesar.
Berikut cara bedakan uang asli dan uang palsu.
1. Dilihat dari warna dan desain
Uang asli memiliki warna cerah dan desain tajam, sementara uang palsu tampak kusam dan kabur. Periksa dengan teliti gambar pahlawan, ornamen, dan logo Bank Indonesia yang biasanya lebih jelas pada uang asli.
2. Diraba dari tekstur bentuk kertas
Uang asli terasa lebih tebal dan kasar, sedangkan uang palsu terbuat dari kertas tipis dan halus. Uang asli juga memiliki unsur pengaman yang terasa kasar saat diraba, seperti pada gambar utama dan lambang negara.
3. Diterawang cahaya
Menerawang uang ke cahaya akan memperlihatkan tanda air seperti gambar pahlawan dan logo Bank Indonesia. Pada pecahan tertentu, benang pengaman akan berubah warna jika diterawang.
4. Periksa benang pengaman
Benang pengaman terlihat menyatu dengan kertas pada uang asli dan dapat berubah warna saat dilihat dari sudut tertentu. Uang palsu sering kali tidak memiliki benang pengaman atau dibuat tidak sesuai desain asli.
5. Kenali ciri-ciri spesifik
Setiap pecahan uang rupiah memiliki ciri khas seperti ukuran, desain, dan warna. Perhatikan elemen-elemen tersembunyi, seperti tinta yang berubah warna pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.
Marlison mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan indikasi adanya pemalsuan uang rupiah, agar dapat mendatangi Kantor BI terdekat untuk memastikan keaslian uang rupiah.
"Selanjutnya, dalam hal terdapat dugaan pemalsuan uang rupiah, Bl memiliki Counterfeit Analysis Center yaitu pusat analisis dan tenaga ahli yang dapat melakukan klarifikasi atas uang yang diragukan keasliannya guna mendukung proses penyidikan Polri," ujarnya.